SuaraBekaci.id - Polres Metro Bekasi Kota mengerahkan anjing pelacak atau K9 untuk mengungkap kasus petugas TPST Bantargebang, Waryanto (51), yang ditemukan tewas di saluran penampungan air kantor TPST Bantargebang, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi.
“Iya benar sudah menurunkan K9, untuk hasilnya belum bisa kami share ke media karena masih harus didalami," kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota AKBP Muhammad Firdaus, Sabtu (20/7/2024) malam.
Anjing pelacak ditugaskan menyisir rumah kontrakan korban hingga saluran penampungan air kantor TPST Bantargebang, yang menjadi lokasi ditemukannya jasad Waryanto. Namun, anjing pelacak menolak masuk ke area TKP.
“Ini kata pawang karena ada parit dan pembatas yang mungkin yang menurut anjing ini sulit untuk dilalui, itu kata pawangnya,” jelasnya.
Baca Juga:Alasan PAN Rekomendasi Tri Jadi Cawalkot Bekasi: Lebih Baik Terluka daripada Terbunuh
Selain menerjunkan anjing pelacak, Firdaus menyebut saksi yang diperiksa untuk mengungkap kematian Waryanto kini bertambah menjadi 27 orang.
“Udah 27 saksi yang diinterogasi, tapi yang diperiksa lain lagi,” ucapnya.
Sebelumnya, Kanit Reskrim Polsek Bantargebang, AKP Sukarna, menyebut jasad Waryanto pertama kali ditemukan oleh warga berinisial T (28).
Saat itu, T bersama seorang temannya hendak memancing belut di tepi kali sekira pukul 16.00 WIB.
Saksi T melihat ada tumpukan kaos mengambang diatas air sedang dimakan binatang biawak. Selanjutnya saksi melihat lebih dekat yangg ternyata yang mengambang di air tersebut adalah mayat manusia," kata Sukarna, Kamis (18/7/2024).
Baca Juga:Kasus Petugas TPST Bantargebang yang Tewas Misterius: Kontrakan Korban Kerap Dikunjungi Sosok Ini
Jasad laki-laki itu ditemukan dengan kedua kaki dan kedua tangan terikat tali serta kepala ditutup dengan karung.
“Diduga korban pembunuhan," ucapnya.
Kasus tewasanya Waryanto kini masih didalami oleh tim gabungan Polda Metro Jaya, Polres Metro Bekasi Kota dan Polsek Bantargebang.
Kontributor : Mae Harsa