SuaraBekaci.id - Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi memberikan pendampingan terhadap adik dari AAMS, bocah 5 tahun yang di bunuh ibu kandangnya sendiri.
Saat peristiwa pembunuhan itu berlangsung di Perumahan Summarecon Bekasi Cluster Burgundy Blok RAA 9, Harapan Baru, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Kamis (7/3/2024) siang, adik korban yang masih berusia kurang lebih 2 tahun diduga ada di tempat kejadian perkara (TKP).
“Mereka (korban dan adik) sama satu kamar kalau gak salah keterangannya. Tapi kita nanti akan meminta keterangan dari si pelaku detailnya seperti apa, karena itu tugasnya tim forensik untuk mengetahui motifnya lebih detail,” kata Wakil Ketua KPAD Kota Bekasi, Novrian, Kamis (7/3/202) malam.
Novrian sempat melihat kondisi bocah 2 tahun itu, dia mengatakan dari hasil pengamatan awal yang didampingi oleh tiga psikolog, diduga adik korban sempat melihat detik-detik AAMS di bunuh oleh sang ibu.
Baca Juga:Bocah 5 Tahun Ditusuk 20 Kali oleh Ibu Kandung Saat Tidur, Polisi Ungkap Fakta Mengerikan
“Kalau secara komunikasi dia tidak lancar ya, tapi ada beberapa indikasi anaknya sempat kaget-kagetan, seperti ada syok trauma melihat kejadian yang belum pernah dilihat, karena masih 2 tahun jadi belum bisa cerita,” jelas Novrian.
Sementara, saat peristiwa pembunuhan itu terjadi ayah korban sedang berada di luar kota. Pihak KPAD pun masih terus berkoordinasi dengan keluarga korban.
Kini bocah 2 tahun itu dalam proses pendampingan dari tim DP3A dan KPAD Kota Bekasi.
“(Adik korban) mau kita bawa ke rumah aman, biar nanti ada pendamping disana. Yang terpenting kebutuhan untuk keseharian susu, makanan, sedang kita cover,” tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra menduga pelaku pembunuhan bocah 5 tahun di Bekasi adalah ibu kandung korban berinisial SNF (26).
Baca Juga:Geger Bocah 5 Tahun Tewas dengan 20 Luka Tusukan di Perumahan Elit Bekasi
“Diduga pelakunya merupakan ibu kandung daripada korban,” kata Wira di Polres Metro Bekasi Kota.
Wira mengungkap, saat dimintai keterangan terduga pelaku mengaku tega membunuh putranya karena mendapat bisikan gaib.
“Motifnya masih pendalaman, tapi hasil wawancara sementara bahwa yang terduga pelaku mendapatkan bisikan gaib,” ujarnya.
Dari hasil pemeriksaan, terduga pelaku melakukan pembunuhan dengan cara menusuk tubuh korban berulang kali saat korban tengah tidur. Sebilah pisau dapur diamankan sebagai barang bukti.
“Hasil visum sementara bahwa terdapat sekitar 20 luka tusukan di tubuhnya (korban),” terang Wira.
Saat ini, terduga pelaku masih dilakukan penahanan di Mapolres Metro Bekasi Kota.
Kontributor : Mae Harsa