Prabowo Joget Gemoy di Bekasi, Relawannya Dapat Intimidasi di Kota Ini, Pelakunya Siapa?

Siapa pelaku yang intimidasi pendukung Prabowo-Gibran?

Galih Prasetyo
Senin, 22 Januari 2024 | 21:24 WIB
Prabowo Joget Gemoy di Bekasi, Relawannya Dapat Intimidasi di Kota Ini, Pelakunya Siapa?
Prabowo Ogah Diminta Hati-hati Kalau Bicara: Sori ye, Emang Gua Pikiran? Lo Siape? [Suara.com/Mae Harsa]

SuaraBekaci.id - Prabowo Subianto calon presiden nomor urut 2 pada hari ini, Senin (22/1) menemui para pedagang bakso dan mie ayam di Summarecon Bekasi, Jawa Barat.

Prabowo dalam pidatonya menyebut soal sosok Jokowi yang jadi rivalnya pada dua edisi Pilpres. Namun kini ia dan Jokowi memiliki tujuan yang sama untuk bangsa Indonesia.

“Kami dulu berseberangan, anda tahu kan? Dua kali beliau (Jokowi) kalahkan saya. Tapi beliau ajak saya dan saya bergabung karena kita dua-duanya cinta rakyat Indonesia,” kata Prabowo.

Baca Juga:

Baca Juga:Kampanye Prabowo Hari Ini: Usai Bertemu Sri Sultan X Dijadwalkan Jumpa Tukang Bakso di Bekasi

Mulanya, Prabowo menyinggung bahwa banyak orang pintar dan kaya tetapi memilih menjadi maling dan penipu.

“Banyak orang pintar, orang kaya, kerjanya maling. Pintarnya nyolong. Pintarnya nipu. Banyak omon-omon,” ucapnya.

Dia kemudian mengatakan, sedari muda dirinya telah bersumpah untuk memberi jiwa raganya bagi bangsa Indonesia. Dia bersumpah akan terus membela rakyat Indonesia.

“Dari sejak muda saya tidak punya apa-apa, saya siap memberi jiwa raga saya untuk rakyat Indonesia. Karena itu saya tidak rela melihat di ujung karir saya, melihat masih ada rakyat Indonesia yang hidupnya susah. Saya tidak rela,” tutur Prabowo.

Pendukung Prabowo Dapat Intimidasi

Baca Juga:Wih! Ada 1160 Orang Miskin Ekstrem, Pemkab Bekasi Bangun GOR Squash Senilai Rp43 M

Sementara itu, viral video yang memperlihatkan insiden persekusi dan pelarangan terhadap para pendukung Prabowo-Gibran yang ingin berbelanja di pasar Kota Manado. Dari unggahan akun Twitter @itspragibtime, seorang pria berjaket orange melarang pendukung Prabowo-Gibran untuk masuk ke area pasar tersebut.

Di dalam video yang beredar tersebut, pria berjaket orange itu tampak menghalangi-halangi sejumlah simpatisan Prabowo-Gibran. Ia bersikeras para pendukung paslon 02 ini tidak bisa masuk ke area pasar, meski sudah dijelaskan mereka ingin berbelanja di pasar.

Si pria berjaket orange itu mengklaim bahwa dirinya tak mengizinkan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Masih dari sumber yang sama, disebutkan bahwa ada unsur politis di insiden pelarangan pendukung Prabowo-Gibran masuk ke area pasar tersebut.

"Namun yang menjadi keanehan adalah adanya aroma bahwa pelarangan yang dilakukan oleh Iwan kepada pendukung Prabowo-Gibran didasari oleh dukungan politik," cuit akun tersebut seperti dikutip, Minggu (21/1).

Pada cuitannya lainnya, akun @itspragibtime menyebut bahwa terduga pelaku pelarangan ialah Iwan Mantali, yang juga menjabat sebagai Koordinator Pasar Kota Manado.

Dari hasil penelusuran akun tersebut, Iwan diduga ialah pendukung Calon Presiden Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo. Hal ini terlihat dari foto profil akun Facebook Iwan yang menunjukkan dia berfoto selfie dengan Ganjar Pranowo.

Viralnya video ini pun menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat. Sejumlah netizen mengaku prihatin dengan adanya aksi presekusi seperti ini.

“Padahal hanya perkara berbeda dukungan. Mohon bersabar ya pendukung Prabowo-Gibran. Kalian tidak salah karena mempertahankan 'value' demokrasi yang seharusnya,” tulis pengguna akun X @And***

“Kecewa banget. Kenapa cuman perihal pemilihan politik sampai bisa menghalalkan cara gini? Mengunjungi pasar untuk kebutuhan kan juga hak orang masing-masing. Segitunya kah?! Semangat para pendukung Prabowo-Gibran,” sambung akun lainnya @yud***

“Loh kok gitu? Kita seharusnya tidak menghalangi orang karena perbedaan pilihan politik. Tetap sabar pendukung Prabowo-Gibran, sudah sepatutnya demokrasi ditegakkan,” sahut pengguna Twitter lainnya.

Netizen lain juga mengingatkan agar Pilpres 2024 bisa berjalan dengan damai dan meminta para pendukung tidak ugal-ugalan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini