SuaraBekaci.id - Satu kasus suspek cacar monyet atau monkeypox ditemukan Dinas Kesehatan Kota Bekasi. Informasi mengenai temuan suspek cacar monyet di kota Bekasi disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Vevie Herawati.
Menurut Vevi, Dinkes Kota Bekasi telah mengirimkan sampel satu warga suspek cacar monyet di Bekasi kepada Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
“Melaporkan suspek ada satu, tetapi kita ambil sampel yang sudah kita ambil dikirimkan ke BKPK (Litbangkes dari DKI Jakarta),” katanya kepada Bekasi24jam--jaringan Suara.com, Senin (30/10).
Vevi mengaku sudah menerima informasi secara lisan bahwa warga yang suspek itu dinyatakan negatif cacar monyet. Namun, Vevie menyebut belum ada pemberitahuan resmi.
Baca Juga:Penting Diperhatikan! Berikut Cara Isoman bagi Penderita Cacar Monyet
“Informasi yang kita dapat tetapi belum keluar hasilnya secara resmi baru ada informasi, alhamdulillah negatif. Tetapi kita tunggu hasil resminya dulu,” ujar Vevi.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa jumlah kasus penyakit cacar monyet di Indonesia bertambah menjadi total 17 kasus per 27 Oktober 2023.
Staf Teknis Transformasi Kesehatan Kementerian Kesehatan Ngabila Salama dalam keterangan persnya di Jakarta, Jumat, menyampaikan bahwa satu penderita cacar monyet sudah dinyatakan sembuh sehingga saat ini tersisa 16 kasus aktif cacar monyet, bertambah dua dari Kamis (26/10).
Menurut dia, angka kasus aktif tersebut merupakan akumulasi dari kasus cacar monyet yang dikonfirmasi selama Oktober 2023.
Dia menyampaikan bahwa penderita cacar monyet semuanya laki-laki, rentang usianya 25 sampai 50 tahun, tertular virus melalui kontak seksual, dan mengalami gejala ringan.
Baca Juga:Kasus Cacar Monyet: Bagaimana Pencegahan dan Seperti Apa Gejalanya?
"Dua kasus di antaranya domisili di luar DKI Jakarta," katanya.
Kementerian Kesehatan juga mendata 11 orang yang diduga mengalami gejala penyakit cacar monyet, 20 orang yang menurut hasil pemeriksaan tidak terserang cacar monyet, dan dua orang yang masih menunggu hasil pemeriksaan PCR untuk mendeteksi infeksi virus penyebab cacar monyet.
Guna mencegah penularan penyakit cacar monyet, Ngabila mengatakan, vaksinasi telah dilakukan pada 251 orang dari total 495 orang yang menjadi sasaran vaksinasi.