SuaraBekaci.id - Salah satu istri dari dua terduga teroris yang diamankan Densus 88 di wilayah Desa Setiadarma, Tambun Selatan, Kota Bekasi, Jumat (27/10), berontak saat petugas melakukan penggerebekan.
Hal itu disampaikan Ketua RW 02 setempat, Abdul Basit Bastian, yang pada saat penggerebekan berlangsung ikut mendampingi petugas Densus 88.
“Di kontrakan pertama pas digerebek ada terduga pelaku sama istri sama anaknya. Pas suaminya dibawa istrinya dimintai keterangan,” kata Basit saat ditemui wartawan, Sabtu (28/10).
Basit mengatakan, saat dimintai keterangan istri terduga pelaku itu terus berkelit, mengelak bahwa suaminya bukan teroris.
“Lama juga (istri terduga teroris dimintai keterangan) ngotot terus, ‘emang laki gua teroris’ gitu kata dia,” ucap Basit.
Kata Basit, istri terduga teroris itu mengatakan bahwa suaminya hanya seorang pekerja biasa.
“Ngakunya kerja aja, dia jualan madu ada botol gitu saya lihat, ada beberapa botol,” ucapnya.
Sementara itu, Basit mengaku tidak mengetahui apakah keterangan yang diberikan oleh istri terduga pelaku itu benar atau tidak. Sebab, dia sama sekali tidak pernah mengetahui aktivitas pasangan suami istri itu.
“Engga pernah (komunikasi). Dia aja gak laporan ke saya, makanya saya marahin itu (pemilik kontrakan),” ucapnya.
Baca Juga:27 Terduga Teroris Kelompok Anshor Daulah Ditangkap Densus 88 di 3 Wilayah
Diberitakan sebelumnya, empat Kontrakan di Desa Setiadarma, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, digeledah anggota Densus 88, pada Jumat (27/10) pagi.
Hasil penggeledahan, dua orang pria diduga teroris dibekuk petugas dan sejumlah buku diduga berkaitan dengan jaringan Anshor Daulah disita.
Ketua RW 02 setempat, Abdul Basit Bastian menerangkan, dua terduga teroris itu diamakan di dua tempat berbeda yang hanya berjarak sekitar 100 meter.
Satu orang diamankan di rumah kontrakannya yang berada di RW02 RT04 Dusun 1, Desa Setiadarma, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
Sementara, 1 orang lainnya ditangkap di rumah kontrakan yang berada di RW02 RT04, Dusun 3, Desa Setiadarma, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
Kontributor : Mae Harsa