SuaraBekaci.id - Aksi begal dan maling motor tidak hanya jadi masalah di Kota Medan, di Kota Bekasi, aksi kriminal juga kian marak dan mengkhawatirkan.
Modus yang dilakukan pelaku begal Bekasi bermacam-macam, terbaru warga Pondok Ungu Permai, Irfan (20) jadi korban begal di jalan raya Pekayon setelah dituduh pelaku penusukan pada Sabtu 15 Juli 2023.
Irfan dipepet oleh komplotan begal kemudian disuruh masuk ke dalam sebuah gang. Ia dituding jadi pelaku penusukan. Motor Irfan lenyap setelah korban menuruti pelaku masuk ke dalam gang.
Di awal Juli, seorang ibu rumah tangga Badriyah (39) jadi korban begal saat berbelanja sayur di warung yang hanya berjarak 500 meter dari rumahnya.
Baca Juga:Warga Pondok Ungu Jadi Korban Begal Setelah Dituduh Pelaku Penusukan di Jalan Raya Pekayon
Badriyah jadi korban begal tepat di PT Pelita Teknik Jaya Sentosa, Kampung Cisalak Sumurbatu, Bantar Gebang, Kota Bekasi. Pelaku kemudian ancam korban dengan gunakan senjata tajam.
“Pulang dari warung tiba-tiba dari belakang ada orang yang mepet. Saya udah sempet teriak, ‘tolong’ tapi orang itu ngeluarin celurit,” ujar Badriyah.
Seorang guru bernama Sriningsih (56) juga jadi korban begal pada 28 Juni 2023. Ia dibegal saat melintas di Fly Over Alindra Harapan Indah, Setia Asih, Tarumajaya, Kota Bekasi sekitar pukul 03:00 WIB.
Saat itu Sriningsih akan menuju ke rumah sakit menjenguk anaknya.
"(Kondisi korban) syok berat, trauma. Luka-luka di kaki karena didorong dari motor. Yang jelas cukup trauma jadi takut banget kalo besok-besok berangkat kerja” kata anak korban, Tika (27) kepada SuaraBekaci.id
Baca Juga:Banyaknya Kasus Ngeri Begal di Medan, Bobby Nasution Sarankan Tembak Mati
Selain begal, aksi pencurian motor dan jambret juga marak di Kota Bekasi. Supriyanti (40) jadi korban penjambretan di kawasan Kaliabang, Bekasi Utara.
Aksi penjambretan terhadap warga Pondok Ungu Permai ini sempat viral di laman sosial media.
Dari video terlihat, dua pelaku penjambretan langsung menarik benda milik korban. Akibat aksi jambret itu, korban sempat terjatuh dari motor.
“Saya tadinya mau ke pasar dari rumah, rencananya mau ngisi bensin terus mau ke pasar dah ya. Gak tahunya namanya apes ya di Masjid (Al Huda) itu ya kejadiannya begitu aja dijabret,” kata Supriyanti, saat ditemui SuaraBekaci.id.
Maraknya begal dan kejahatan jalanan di kota Bekasi ini makin khawatirkan publik. Sebelumnya di Bekasi sempat muncul ide membuat sayembara untuk menangkap pelaku kejahatan jalanan.
Ide sayembara ini sempat munculkan pro dan kontra. Ada yang setuju, tak sedikit juga warga yang tak setuju dengan sayembara itu.
“Takutnya orang-orang yang tidak memiliki kemampuan ikut serta malah jadi resiko berbahaya nih. Atau nanti juga mungkin begal yang ditangkap salah sasaran,” ungkap Budayawan Bekasi, Maja Yusirwan.
Belakangan, di Medan, Wali Kota Bobby Nasution jadi sorotan setelah meminta aparat kepolisian di sana menembak mati begal yang sudah timbulkan keresahan bagi warga Medan.
Usulan dari Bobby Nasution ini pun tuai pro kontra di tengah masyarakat. Nah, dengan kondisi angka kriminalitas yang makin marak ini, apakah Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto akan ikuti langkah Bobby Nasution?
Sementara itu, warga kota Bekasi berharap peran dari pemerintah dan kepolisian untuk bisa kasih solusi konkret atas masalah kejahatan jalanan di Bekasi.
Fikry (23) mengatakan sudah terlalu banyak kasus kriminal di Bekasi, namun terus terjadi dan seolah didiamkan, tak ada solusi konkret dari kepolisian.
“Gua percaya banget kalau segala sesuatunya itu dikondisikan sedemikian rupa. kalau kasus kriminalitas atau berbuat jahat dan merugian orang lain, pertama-tama yang harus disadarin, bahwasannya gak ada orang yang baru lahir tiba-tiba mau begal orang atau gak ada orang yang bangun tidur langsung pengen begal orang, sekali lagi engga ada,” kata Fikry, kepada SuaraBekaci.id, selasa (4/7).
“Kalau mengacu ke undang-undang dasar, semua kebutuhan dasar kan disediain sama negara. yang jadi pertanyaan, negara ngapain aja dari tahun 45 (1945)?,” ujarnya.