Kondisi jalan masih sepi, tidak ada satupun warga maupun kendaraan yang melintas.
Sesampainya di rumah, tangis Badriyah pecah sambil berteriak memanggil nama anak pertamanya.
“Begitu sampai pintu (rumah) nangis teriak bangunin itu si Rizki (anaknya), ‘ki bangun mamah habis kebegal’,” tutur Badriyah.
Badriyah, tidak pernah menyangka, hari itu ia jadi korban begal.
Menurut Badriyah, sebelumnya tidak pernah ada aksi pembegalan di tempatnya tinggal. Hanya saja, kata Badriyah, beberapa waktu lalu sempat ada motor dan sepeda hilang di tempat itu.
“Emang sudah berapa hari lalu, ada yang kehilangan motor sama sepeda, di samping pabrik persis. Cuma itu gak dibegal, emang lagi diparkir di depan sore-sore ada yang ngambil. Hari ini motor, besok sorenya sepeda,” jelasnya.
Setelah kondisinya cukup membaik, di hari yang sama sekitar pukul 10:30 WIB Badriyah bergegas ke Polsek Bantar Gebang melaporkan aksi pembegalan yang menimpa dirinya. Saat itu, kata Badriyah polisi telah menerima laporannya, namun dirinya diminta untuk melengkapi bukti dengan membawa foto TKP dan foto warung tempat ia membeli sayur.

“Nanti hari Rabu (5/7) suruh balik lagi ke sana nganterin foto lokasi sama foto warung di belanjain itu,” ujarnya.
Sementara, Kanit Reskrim Polsek Bantargebang, AKP Sukarna membantah hal tersebut. Ia menyebut, pihaknya sudah mendatangi lokasi dan telah mengamankan barang bukti berupa rekaman CCTV serta memeriksa saksi korban yaitu Badriyah.
Baca Juga:Sayembara Tangkap Bandit di Bekasi Marak, Kini Giliran Pemilik Warkop Cari Pelaku Perampokan
“Itu tidak benar mbak. Kami menangani sudah sesuai dengan SOP (standar operasional prosedur),” kata Sukarna, saat dikonfirmasi SuaraBekaci.id, Selasa (4/7).
Nasib nahas jadi korban begal tak hanya di alami oleh Badriyah. Sebelumnya, Sriningsih (56) mengalami trauma setelah menjadi korban begal di Fly Over Alindra Harapan Indah, Setia Asih, Tarumajaya, Kota Bekasi, Rabu (28/6), sekitar pukul 03:30 WIB.
“(Kondisi korban) syok berat, trauma. Luka-luka di kaki karena didorong dari motor. Yang jelas cukup trauma jadi takut banget kalo besok-besok berangkat kerja” kata anak korban, Tika (27) kepada SuaraBekaci.id, Rabu (28/6).
Tika mengatakan, kala itu sekitar pukul 03:00 WIB, ia memberi tahu kepada ibunya Sriningsih, bahwa ia dirawat di rumah Sakit Amanda, Kota Bekasi. Tika meminta tolong kepada ibunya untuk membawa baju ganti.
Sriningsih yang sudah terbangun usai laksanakan salat Tahajud, membaca pesan sang anak dan langsung bergegas berangkat ke Rumah Sakit Amanda, Kota Bekasi.
Ia tak melihat jam dan mengira kondisi di luar sudah aman untuk dilalui. Tika tak menyangka bahwa ibunya langsung berangkat ke rumah sakit.