Keberadaan Terduga Pelaku Investasi Bodong yang Rugikan Rp2 Miliar Masih Misteri, Korban Tuntut Ini ke Keluarga

Ica mengungkap bahwa kerugian yang dialami korban investasi bodong dan arisan online mencapai lebih dari Rp2 miliar, dengan total anggota sekitar 200 orang.

Galih Prasetyo
Minggu, 14 Mei 2023 | 12:45 WIB
Keberadaan Terduga Pelaku Investasi Bodong yang Rugikan Rp2 Miliar Masih Misteri, Korban Tuntut Ini ke Keluarga
Korban investasi bodong dan arisan online melakukan mediasi di kantor RW 18, Wisma Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi Sabtu (13/5) (Suara.com/Mae Harsa)

SuaraBekaci.id - Sekitar 20 orang korban investasi bodong dan arisan online mendatangi rumah terduga pelaku berinisal DRU di Kelurahan Aren Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Sabtu (13/5). DRU diduga menjadi admin dalam bisnis investasi bodong tersebut.

Sayangnya, sesampainya para korban di kediaman terduga pelaku, rumah tersebut dalam keadaan kosong tak ada seorang pun terlihat termasuk DRU.

Demi memperjuangkan haknya para korban tak berhenti begitu saja. Mereka lantas menyambangi rumah orang tua DRU yang tak jauh dari tempat tinggal DRU.

“Kenapa kami mendatangi orang tuanya, karena si owner (bisnis investasi bodong) kabur, dan kami sudah berusaha mediasi melalui suami DRU di Jakarta Timur, Senin tanggal 8 Mei 2023. suami DRU ini menjanjikan akan menjual aset seperti mobil, handphone, dan juga perhiasan. Bahkan si DRU ini punya tas branded yang dihasilkan dari inverstasi ini. Tapi nyatanya dari suami DRU ini tidak di indahkan kata-katanya, artinya dia ini ingkar,” kata salah satu korban investasi bodong, Ica, Sabtu (13/5).

Baca Juga:Merugi Rp2 Miliar, 20 Korban Investasi Bodong di Bekasi Geruduk Rumah Terduga Pelaku, Ketua RT Beberkan Fakta Lain

Ica mengungkap bahwa kerugian yang dialami korban investasi bodong dan arisan online mencapai lebih dari Rp2 miliar, dengan total anggota sekitar 200 orang.

Tuntut Modal 100 Persen Kembali

Saat mendatangi rumah orang tua DRU di Perumahan Wisma Jaya, Duren Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi terlihat ibu DRU menemui dan menerima kedatangan para korban.

Namun, lagi-lagi DRU pun tidak ada di kediaman orang tuanya. Akhirnya antara ibu DRU dan para korban investasi bodong pun berdiskusi. Tak berapa lama, datang warga sekitar yang menengahi keduanya dan meminta agar diskusi dilanjutkan di kantor RW setempat.

Antara korban dan orang tua DRU pun sepakat melanjutkan diskusi tersebut di kantor RW setempat. Mereka berdiskusi dengan didampingi pihak RT dan RW setempat.

Baca Juga:4 Cara Bijak Mengatur THR Anak, Bukan Investasi Bodong Semata

“Untuk hari ini kami para korban berhasil menemui dari orang tua admin investasi bodong ini, dimana dari ibu (admin) menyediakan wadah untuk mediasi di kantor pos RW 18, Wisma Jaya, Bekasi,” ucap Ica.

Ica mengatakan dari mediasi antara korban dengan keluarga DRU didapati hasil bahwa ibu DRU kooperatif untuk turut bertanggung jawab atas kasus investasi bodong dan arisan online yang diduga dilakukan oleh anaknya tersebut.

Para korban investasi bodong dan arisan online itu pun dijanjikan untu ditemui dengan terduga pelaku DRU hari Kamis (18/5) mendatang.

“Ya dari yang sudah dijanjikan oleh ibu DRU hasil diskusi hari ini kalau nanti di hari kamis kita akan ketemu kembali, kita akan coba hasilnya nanti seperti apa, untuk waktunya nanti akan diinformasikan kembali, dan dibantu koordinasikan warga setempat dengan bendahara dan bapak RW nya,” jelasnya.

Dikatakan Ica, para korban investasi bodong dan arisan online untuk saat ini menuntut DRU dapat mengembalikan uang modal mereka 100 persen.

“Kalau dari para korban sendiri lebih memilih untuk dikembalikan dana modalnya tidak berikut profit pun tidak apa-apa, karena dari keluarga beritikad baik untuk mengembalikan modalnya 100% dan untuk waktu nya itu akan dimediasi kembali di hari kamis 18 Mei 2023,” ucap Ica.

Ica mengaku sangat berharap bahwa keluarga DRU dapat menepati janjinya untuk menghadirkan DRU pada pertemuan selanjutnya, agar dapat segera menemukan jalan keluar terbaik atas permasalan bisnis investasi bodong tersebut.

“Kalau memang orang tuanya tidak menghadirkan DRU, berarti kan ada sesuatu yang disembunyikan arau mungkin dilindungi oleh keluarganya. Tapi saya berharap DRU ini hadir,” tutupnya.

Kontributor: Mae Harsa

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini