SuaraBekaci.id - Puluhan korban investasi bodong dan arisan online mendatangi rumah terduga pelaku berinisal DRU, Sabtu (13/5). DRU diduga menjadi admin dalam bisnis investasi bodong tersebut.
Sekitar 20 orang yang didominasi oleh kaum wanita itu menyambangi rumah terduga pelaku di Kelurahan Aren Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi.
Salah satu korban, Ica mengatakan dirinya bersama puluhan korban lainnya menggeruduk rumah DRU bukan tanpa alasan, melainkan sebagai tindak lanjut dari janji yang telah dibuat suami terduga pelaku pada 8 Mei 2023 lalu.
“Kenapa kita ada di rumahnya (DRU) karena sebelumnya kita sudah ke kantornya suaminya di Jakarta Timur, kita menemui suaminya dia berjanji untuk beritikad baik mau menginformasikan si istrinya untuk segera klarifikasi, itu setelah kita tunggu kita kasih dia waktu 2x24 jam untuk klarifikasi di Whatsapp grup ini tapi gak ada itikad baik dari si pelaku, si admin ini,” kata Ica di Bekasi Timur, Sabtu (13/5).
Baca Juga:4 Cara Bijak Mengatur THR Anak, Bukan Investasi Bodong Semata
Ica menyebut suami DRU saat bertemu para korban investasi bodong dan arisan online itu berjanji akan menjual aset yang dirinya dan DRU miliki untuk membayarkan hak-hak para korban. Diketahui total kerugian korban mencapai Rp2 miliar.
Namun telah lebih dari 2x24 jam berlalu, DRU belum juga memberi klarifikasi dan suami DRU pun tidak merespon saat dihubungi para korban.
“Ada (nomor suami), udah gak bisa (dihubungi) kita chat Whatsapp juga gak digubris sama sekali, jadi memang udah gak ada itikad baik,” ucapnya.
Terpisah, ketua RT 08 RW 03 Kelurahan Aren Jaya, Yogi mengaku kaget dengan penggerudukan yang dilakukan oleh puluhan korban investasi bodong dan arisan online itu di rumah salah satu warganya.
“Saya cukup kaget ya, karena sebelum-sebelumnya tidak ada terjadi apa-apa,” kata Yogi.
Baca Juga:Korban Investasi Bodong Teriak Histeris di Ruangan Rapat Kapolri dengan Komisi III DPR
Dirinya menyebut rumah yang disambangi oleh puluhan korban investasi bodong dan arisan online itu adalah kediaman mertua terduga pelaku DRU.
“DRU di sini kebetulan mantu jadi semenjak menikah beliau tinggal disini. Rumah mertua keluarga dari suami.
Kurang lebih iya (5 tahun),” jelasnya.
Menurut Yogi tidak ada yang mencurigakan dari warganya yang diduga melakukan penipuan. Sebab menurutnya keluarga terduga pelaku pun dikenal sebagai sosok yang sering bersosialisasi.
“Keluarga si normal-normal aja bersosialisasi dan tidak menutup diri. Suami (DRU) bekerja, setau saya tadi saya bilang kalau istri di rumah aja,” ujarnya.
Yogi pun berharap permasalahan yang menyeret warganya dapat segera terselesaikan dengan sebaik-baiknya, dan tidak menimbulkan keributan.
“Pastinya harus diselesaikan dengan segera ya, pastinya kedua belah pihak yang harus menyelesaikannya, kami di pihak RT hanya ingin menjaga tidak ada terjadi keributan,” tutupnya.
Diketahui puluhan korban investasi bodong dan arisan online itu juga telah melaporkan terduga pelaku ke Polres Metro Bekasi Kota.
Kontributor: Mae Harsa