Selain Alami Gizi Buruk, Bayi 2 Tahun di Karawang Idap Penyakit Langka

Bayi berumur 2 tahun di Kabupaten Karawang idap penyakit langka.

Galih Prasetyo
Rabu, 08 Maret 2023 | 13:13 WIB
Selain Alami Gizi Buruk, Bayi 2 Tahun di Karawang Idap Penyakit Langka
Ilustrasi Gizi Buruk. [Antara]

SuaraBekaci.id - Bayi berumur 2 tahun dari Kelurahan Karawang Kulon, Kabupaten Karawang, Jawa Barat dengan inisial MF mengalami gizi buruk.

Kondisi bayi MF saat ini sudah ditangani oleh pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Saat ini pihak dinkes telah melakukan intervensi dalam penanganan gizi buruk bayi MF.

"Kami dari pemerintah sudah melakukan intervensi dalam penanganan gizi buruk itu," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Karawang, Nurmala Hasanah seperti dikutip dari Antara.

Hasanah menjelaskan bahwa saat ini pihak Dinkes Kabupaten Karawang melakukan pendampingan kesehatan serta pemberian makanan tambahan.

Baca Juga:Dua Bayi di Karawang Mengidap Gizi Buruk, Kondisinya Memprihatinkan

Namun menurut Nurmala, bayi MF tidak hanya mengalami gizi buruk. Bayi MF diketahui juga mengidal penyakit langka yakni penyakit atresia bilier

Lantas apa itu penyakit atresia biller? Dilansir dari laman resmi Kemenkes, atresia biller merupakan kondisi di mana terdapat aliran cairan empedu.

Akibatnya, cairan empedu tidak dapat menuju usus dan terkumpul di dalam hati, sehingga bisa menyebakan kerusakan organ hati.

Penyakit atresia biller bukan penyakit menurun atau pun menular. Penyebab bayi bisa menderita penyakit langka ini belum bisa dipastikan.

Namun, ada sejumlah kemungkinan yang terkait bisa menyebabkan seorang bayi menderita penyakit tersebut, antara lain, perubahan genetik, gangguan sistem imun, gangguan perkembangan hati dan saluran empedu saat di dalam kandungan.

Baca Juga:Moms Wajib Tahu, Ini Perbedaan Stunting dan Gizi Buruk pada Anak-anak

Ada juga kemungkinan lainnya yakni terkena paparan zat beracun saat dalam kandungan dan infeksi virus atau bakteri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini