Identitas Wanita Korban Mutilasi Bekasi Masih Misteri, RS Polri Buka Suara

"Kita identifikasi seperti proses DVI. Periksa DNA, odontogram (pemeriksaan data medis gigi), antropometrik dan medik," kata Hariyanto.

Galih Prasetyo
Rabu, 04 Januari 2023 | 21:50 WIB
Identitas Wanita Korban Mutilasi Bekasi Masih Misteri, RS Polri Buka Suara
RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur [suara.com/Welly Hidayat]

SuaraBekaci.id - Identitas wanita yang menjadi korban pembunuhan disertai mutilasi di Kampung Buaran, Desa Lambangsari, Kec Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat masih misterius.

Sampai saat ini pihak Rumah Sakit (RS) Polri masih melakukan identifikasi terhadap jenazah korban mutilasi tersebut.

Menurut keterangan dari Kepala Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati Brigjen Polisi Hariyanto, sejumlah pemeriksaan mulai dari proses DVI, tes DNA hingga pemeriksaan data medis gigi telah dilakukan.

"Kita identifikasi seperti proses DVI. Periksa DNA, odontogram (pemeriksaan data medis gigi), antropometrik dan medik," kata Hariyanto.

Baca Juga:Mayat Mutilasi Ditemukan, Ecky Listiyanto Mengelak dan Minta Disumpah dengan Al-Quran

DVI merupakan metode yang sering digunakan untuk identifikasi korban kasus kecelakaan, bencana alam dengan jumlah banyak dan kondisi jenazah sulit dikenali secara fisik sehingga diidentifikasi menggunakan data medis.

Ditambahkan oleh Hariyanto, pemeriksaan DNA dan data medis gigi perlu dilakukan karena keduanya memiliki data medis yang mampu menunjukkan identitas seseorang secara ilmiah sehingga hasilnya akurat.

Menurut Hariyanto, pihak penyidik sudah mengantongi identitas berdasarkan laporan orang hilang namun untuk pemastian ilmiah harus dilakukan pemeriksaan DNA.

Hariyanto mengatakan, proses pencocokan sampel DNA untuk identifikasi tersebut sedang berlangsung di Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri.

"Masih tunggu hasil DNA untuk kepastiannya. Tunggu saja hasilnya," kata Hariyanto. [ANTARA]

Baca Juga:Ecky Listiyanto Resmi Tersangka Mutilasi di Bekasi, Polisi Beberkan Fakta Ini

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak