Muka Dua FIFA: Minta Rusia Setop Invasi Ukraina tapi Larang Pesan Politik di Piala Dunia 2022

Ditegaskan oleh pria asal Italia tersebut bahwa saat ini lebih baik fokus pada sepak bola dan Piala Dunia 2022 Qatar.

Galih Prasetyo
Selasa, 15 November 2022 | 19:29 WIB
Muka Dua FIFA: Minta Rusia Setop Invasi Ukraina tapi Larang Pesan Politik di Piala Dunia 2022
Presiden FIFA Gianni Infantino saat memberikan sambutan pada jamuan makan siang KTT G20 di Rumah Bambu, Ocean Front Lawn, Apurva Kempinski, Bali, Selasa (15/11/2022). (Tangkap Layar YouTube Sekretariat Presiden)

SuaraBekaci.id - Presiden FIFA Gianni Infantino menyampaikan pesan politik terkait perang Rusia-Ukraina. Pria berkepala plontos itu meminta ada genjata senjata selama perhelatan Piala Dunia 2022 di Qatar.

Permintaan Gianni Infantino ini disampaikannya saat menghadiri KTT G-20 Bali. Menurut Infantino, pesannya ini berlandaskan rasa kemanusiaan.

"Permohonan saya kepada Anda semua, untuk memikirkan gencatan senjata sementara selama satu bulan selama Piala Dunia atau setidaknya penerapan beberapa koridor kemanusiaan atau apa pun yang dapat mengarah pada dimulainya dialog sebagai langkah pertama menuju perdamaian," ujarnya mengutip dari Suara.com

Pernyataan dari Presiden FIFA ini terkesan cerminkan sikap muka dua organisasi sepak bola dunia tersebut. Pasalnya, ia mengatakan bahwa perhelatan Piala Dunia 2022 jangan dijadikan sebagai ajang pertarungan politik dan ideologi.

Baca Juga:Profil 3 Wasit Wanita di Piala Dunia Qatar 2022, Punya Prestasi Mentereng

Ditegaskan oleh pria asal Italia tersebut bahwa saat ini lebih baik fokus pada sepak bola dan Piala Dunia 2022 Qatar.

"Kami tahu sepak bola tidak hidup di ruang hampa dan banyak tantangan serta kesulitan bersifat politik di seluruh dunia," ucapnya seperti dilansir dari Sky Sports satu pekan yang lalu.

"Tapi tolong jangan biarkan sepak bola terseret ke dalam setiap pertarungan ideologis atau politik yang ada," tegasnya.

Pernyataan Infantino ini dikirim di saat meningkatnya tekanan dari para pemain untuk menjadikan pentas Piala Dunia 2022 sebagai ajang menyampaikan aspirasi politik.

Beberapa hari sebelum kick off Piala Dunia 2022, tekanan kepada tuan rumah Qatar dan FIFA terkait pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) para pekerja pembangunan stadion.

Baca Juga:Pamer Penghasilan di G20, Presiden FIFA: GDP Global Sepak Bola Hampir Rp4,6 Triliun

FIFA bahkan melarang Timnas Denmark menggunakan jersey khusus dengan pesan Hak Asasi Manusia selama perhelatan Piala Dunia 2022.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini