Buntut Penemuan Satu Keluarga Tewas di Kalideres, Ketua RT dan RW Diminta Aktif Berinteraksi dengan Warga

Tugas RT dan RW di wilayah bukan hanya sekedar mendata saja melainkan membangun interaksi yang aktif dengan warga, ujar Naman.

Erick Tanjung
Senin, 14 November 2022 | 16:53 WIB
Buntut Penemuan Satu Keluarga Tewas di Kalideres, Ketua RT dan RW Diminta Aktif Berinteraksi dengan Warga
Petugas Polsek Kalideres melakukan olah TKP di rumah satu keluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat, Sabtu (12/11/2022). [Suara.com/Yosea Arga Pramudita]

SuaraBekaci.id - Pemerintah Kota Jakarta Barat mengevaluasi jajaran RT dan RW di Kalideres, menyusul penemuan jenazah satu keluarga di sebuah rumah Jalan Taman Asri 3, RT 7/ RW 15, Citra Garden 1 beberapa hari lalu.

"Tadi saya ada rapat lagi dengan para lurah agar disampaikan pada ketua RW kemudian RT dan LMK disamping mengerjakan tupoksi (tugas pokok dan fungsi), kita juga tetap melihat kepada aspek lain," kata Camat Kalideres Naman Setiawan di Jakarta, Senin (14/11/2022).

Menurut Naman, tugas RT dan RW di wilayah bukan hanya sekedar mendata saja melainkan membangun interaksi yang aktif dengan warga.

Interaksi juga harus dibangun antara jajaran RT atau RW kepada warga yang terkesan tertutup dengan lingkungan sekitar.

Baca Juga:Bonceng Anak Pakai Sepeda, Emak-emak Dijambret Siang Bolong di Kalideres

Bentuk interaksi tersebut bisa dimulai dari melibatkan warga dalam beberapa kegiatan lingkungan hingga membuat forum pertemuan warga.

"Barang kali untuk melakukan pendekatan, sehingga kita tahu apa sih permasalahan. Jika ada permasalahan kita pecahkan bersama sama," jelas dia.

Tidak hanya itu, dia juga mengimbau para RT dan RW untuk aktif memanfaatkan media sosial untuk menjalin hubungan dengan sesama warga.

"RT dan RW sudah harus punya jejaring grup di media sosial. Walaupun tidak bertatap muka atau jarang bertatap muka tetapi komunikasi lewat medsos tetap lancar," tutur dia.

Dengan meningkatnya interaksi antar warga, dia berharap peristiwa meninggalnya satu keluarga karena tidak makan tidak terulang lagi di wilayah Kalideres.

Baca Juga:Sekeluarga yang Tewas Mengering di Kalideres Penganut Sekte Sesat? Ini Reaksi Polisi

Sebelumnya, penemuan itu berawal ketika ketua RT setempat mencium bau busuk dari dalam rumah korban, Kamis (11/10) sekitar pukul 18.00.

Ketua RT pun melapor ke Polsek Kalideres terkait temuan bau busuk itu. Bersama dengan polisi, ketua RT akhirnya memaksa masuk ke dalam rumah tersebut.

"Saat itu pagar rumah dan pintu utama terkunci," kata Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Pasma Royce, Jumat (11/11).

Ketika pintu utama dibuka, petugas mendapati empat mayat di tiga ruangan berbeda yakni ruang tamu, kamar tengah dan ruang belakang.

"Untuk mayat yang ditemukan dalam nama di kartu keluarga bahwa identitas atas nama RY usia 71 dan RN usia 68 tahun dan DF adalah anaknya perempuan berusia 42 tahun dan BG usia 69 merupakan ipar dari bapaknya," kata Pasma.

Setelah mayat ditemukan, polisi langsung melakukan pemeriksaan di sekitar lokasi. Setelah itu, keempat korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati Jakarta Timur untuk proses autopsi.

Berdasarkan hasil autopsi, ditemukan fakta bawah tidak ada asupan makanan ataupun minuman di dalam lambung para korban.

"Lambung para mayat ini tidak ada makanan jadi bisa diduga berdasarkan pemeriksaan dari dokter bahwa mayat ini tidak ada makan dan minum cukup lama, karena dari otot ototnya sudah mengecil," ujar Pasma.

Selain itu, pihaknya juga tidak menemukan tanda kekerasan benda tumpul atau benda tajam di sekujur tubuh korban. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini