Selanjutnya para petugas kemudian mengambil foto percakapan Ali dengan seorang pria Turki sebagai bukti bahwa ia melalukan tindakan prostitusi dan praktek homoseksualitas.
Ali kemudian masuk penjara selama satu malam. Setelahnya ia dikirim ke pusat deportasi dan dikirim pulang ke Filipina.
Ali lebih lanjut mengatakan bahwa pemerkosanya ialah mereka yang berasal dari Departemen Keamanan dan Pencegahan Qatar.
"Mereka secara teknis bukan bagian dari polisi. Mereka adalah tim keamanan nasional," ucapnya.
Baca Juga:Piala Dunia 2022 Qatar Dijaga Polisi Anti Huru-hara Prancis dan Kopassus Turki
Terkait tudingan ini, pihak Qatar belum memberikan klarifikasi.