"Saya sangat cemas tentang orang-orang yang naik dan turun. Orang tidak bisa turun, tapi mereka harus naik, jadi saya pikir itu akan hancur," bunyi laporan pertama tersebut.
Di laporan pertama itu, si penelepon juga menggambarkan situasi yang sangat menyeramkan di lokasi tragedi Itaewon. Kata sangat menyeramkan diulang berkali-kali oleh si pembuat laporan.
"Tidak ada yang mengendalikan situasi. Polisi harus datang dan mengendalikan situasi agar bisa membuat orang keluar dan pergi dari tempat itu,"
Akan tetapi dari laporan media Korsel tersebut, pihak polisi malah menutup dan tidak mengambil tindakan apapun.
Laporan kedua datang pada pukul 20:09, 1 jam 35 menit dari laporan pertama. Laporan itu berasal dari pintu keluar 3 Stasiun Itaewon.
"Terlalu banyak orang dan banyak orang yang jatuh," bunyi laporan kedua.
Lalu berturut-turut dari pukul 20:33 hingga 20:53 laporan lainnya masuk. Mereka yang melapor menyebut bahwa situasi semakin tidak terkendali.
"Polisi bahkan tidak datang ke tempat kejadian. Dia hanya menginstruksikan pembuat laporan untuk melapor ke polisi Itaewon," tulis laporan media Korsel.
Baca Juga:Kisah Haru Korban Selamat Kasus Itaewon, Selamat Berkat Sang Ayah