SuaraBekaci.id - Eva Bellissima mantan istri ketiga Kiwil ungkap cerita miris yang pernah dialami dirinya. Eva mengaku sempat menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Evan menjadi korban KDRT saat menjalani pernikahan pertama. Eva memberanikan diri untuk membuka masa lalunya pasca ramai pemberitaan tentang isu KDRT Lesti Kejora dan Rizky Billar.
Eva mengaku bahwa dirinya hampir mati karena kelakukan dari mantan suaminya tersebut.
"Jujur saya adalah korban KDRT di pernikahan pertama saya, dan saya pernah nyaris/hampir mati di tangan eks (suami) saya kala itu," tulis Eva di akun Instagram pribadinya.
Menurut Eva, ia pun sempat bertahan dengan pernikahan pertamanya itu meski jadi korban KDRT. Dijelaskan Eva, bahwa banyak alasan yang membuta dirinya bertahan dengan mantan suami yang juga seorang pengusaha kelapa sawit tersebut, salah satunya soal anak.
Eva juga menjelaskan bahwa ia sempat berharap bahwa mantan suaminya itu akan berubah. Namun kata Eva, mantan suaminya itu sama sekali tak pernah berubah.
"Paling sebulan dua bulan dia tobat dan selanjutnya akan terulang lagi dan lagi. Mungkin karena selalu dikasih kesempatan dan selalu dimaafkan membuat si pelaku KDRT tersebut menganggap suatu kesalahan itu menjadi sebuah kebenaran/ hal yang biasa," jelas Eva.
Pada akhirnya, Eva memutuskan untuk mengakhiri rumah tangganya dengan mantan suami pertamanya tersebut.
Eva pun mengaku bersyukur mengambil langkah untuk pergi meninggalkan mantan suaminya itu. Menurut Eva, KDRT yang ia alami membuat dirinya sangat trauma dan sempat menangis histeris.
Baca Juga:Lesti Kejora Kembali Manggung, Warganet Tanya Rizky Billar Ngapain
"Dari rentetan peristiwa pahit dalam berumah tangga itu membuat saya trauma yang lumayan lama bahkan saya sempat selalu nangis histeris ketika melihat, nonton film tentang kekerasan," jelas Eva.
Eva pun butuh enam tahun untuk bisa kembali membina rumah tangga. Eva bersyukur akhirnya dipertemukan dengan orang yang tepat, yakni suaminya yang sekarang.
"Siapapun di luar sana terutama para wanita jangan kompromi dengan kekerasan, karena apapun alasannya mereka enggak berhak menghakimi kita dengan kekerasan," tulis Eva.