Kawasan IKN Harus Dibangun untuk Tujuan Resiliensi Berkelanjutan

Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana yang dipusatkan di Provinsi Kalimantan Timur pada tahun 2022.

Siswanto
Kamis, 13 Oktober 2022 | 10:37 WIB
Kawasan IKN Harus Dibangun untuk Tujuan Resiliensi Berkelanjutan
Desain Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, ibu kota negara baru (instagram.com/nyoman_nuarta)

SuaraBekaci.id - Badan Nasional Penaggulangan Bencana melalui Direktorat Pemetaan dan Evaluasi Risiko Bencana menyelenggarakan seminar nasional dengan mengangkat tema Ibu Kota Negara Tangguh Bencana yang diselenggarakan di Balikpapan, Kalimantan Timur, beberapa waktu yang lalu.

Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana yang dipusatkan di Provinsi Kalimantan Timur pada tahun 2022.

Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB Raditya Jati menyampaikan ditinjau dari aspek kebencanaan, IKN bukanlah ibu kota yang bebas dari risiko bencana, namun risiko tersebut dapat diminimalisir dengan memperhitungkan pengurangan risiko bencana pada faktor pertumbuhan ekonomi dan tata ruang dalam setiap tahap pembangunannya agar tidak menimbulkan risiko yang lebih tinggi.

“Konsep pengurangan risiko bencana di kawasan IKN harus dibangun untuk tujuan resiliensi berkelanjutan. Jika hal ini berhasil konsep ini akan menjadi rujukan atau benchmark untuk kabupaten dan kota lain,” kata Raditya Jati dalam pernyataan tertulis.

Baca Juga:Catat! Nomor Telepon Penting untuk Warga Kota Bekasi Saat Musim Hujan dan Situasi Darurat

Dia menambahkan seminar ini diharapkan dapat menjadi sarana diseminasi informasi, membangun dialog sekaligus sebagai media pembelajaran bersama dalam membangun resiliensi IKM terhadap bencana, sejalan dengan Visi Indonesia Emas 2045.

“Kegiatan dan hasil dari seminar ini diharapkan dapat menjadi infromasi yang use and usefull,” ujar Raditya Jati.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kalimantan Timur menyampaikan bahwa pembangunan IKN telah memberikan dampak yang signifkan terkait pertumbuhan ekonomi daerah.

Seminar dihadiri oleh peserta berbagai daerah baik secara tatap muka maupun virtual dengan menghadirkan narasumber  yakni Direktur Pembangunan Daerah Bappenas, Direktur Jenderal Tata Ruang Kementerian ATR/BPN, Direktur Pencegahan Dampak Lingkungan Kebijakan Wilayah dan Sektor KLHK.

Baca Juga:Terpopuler: Viral Mahasiswi IPB Terseret Banjir Bogor, Stasiun Bogor Ditutup Sementara karena Banjir

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini