SuaraBekaci.id - Nama pemain Indonesia, Abdurrahman Iwan jadi sorotan publik pencinta sepak bola nasional setelah beredar kabar bahwa ia akan mengikuti jejak Andri Syahputra membela timnas Qatar.
Kabar ini belum dipastikan kebenarannya, meski beredar potongan gambar komentar Abdurrahman soal dirinya yang belum juga dipanggil pihak PSSI.
SuaraBekaci sudah berupaya menghubungi ayah dari Abdurrahman, Iwan Koeswanto yang saat ini berada di Qatar namun belum memberikan respon.
Menarik mengikuti perjalanan sosok Abdurrahman Iwan, pemain asli Indonesia yang bertempat tinggal di Qatar. Sedari kecil, Abdurrahman sudah ikut orang tuanya tinggal di Qatar.
Baca Juga:3 Kerugian jika Shin Tae-yong Tak Panggil Abdurrahman Iwan ke Timnas Indonesia
Sang ayah, Iwan Koeswanto bekerja di salah satu perusahaan minyak di Qatar. Pada 2016, kami sempat berkomunikasi dengan Iwan soal kemampuan anaknya di lapangan hijau.
Komunikasi ini bisa terjalin berkat bantuan juga dari pemain berdarah Bandung, Richie Risnal yang merintis karier di Belanda.
Kebetulan Richie dan Abdurrahman beberapa kali berkomunikasi lewat pesan Facebook.
Dari obrolan kami dengan sang ayah terungkap bahwa sejak umur 8 tahun, talenta Abdurrahman membuat kagum publik sepak bola Qatar.
Abdurrahman yang saat itu bermain di Al Wakrah SC sempat mencetak quattrick saat melawan Al Rayyan SC di Qatar Star League Junior.
Baca Juga:Selain Abdurrahman Iwan, Berikut 4 Pesepak Bola Asal Indonesia yang Berkarier di Qatar
Abdurrahman terus tunjukkan kemampuannya sebagai striker muda berbakat. Dari 42 gol pada musim 2014-15, lalu sedikit menurun menjadi 36 gol di musim 2015-16.
Ada satu pembicaraan menarik soal bagaimana Iwan Koeswanto begitu kerasan di Qatar melihat anaknya meniti karier sepak bola di sana.
Menurut Iwan, program sepakbola di Qatar cukup terstruktur dan menjangkau semua orang yang memiliki talent di lapangan hijau.
"di sini program grassroot berjalan sangat baik sekali sesuai dengan yang diterapkan di negara-negara yang sepakbolanya maju seperti Eropa, jadi arah dan tujuannya jelas. Pembinaan usia dini tertata rapi sesuai dengan kelompok umur dan juga kompetisi di sini selalu berkelanjutan setiap musimnya," jelasnya.
Bagaimana soal biaya? tanya kami saat itu kepada Iwan. Dengan lugas, Iwan menjelaskan bahwa sejak ia mendaftarkan anaknya ke klub sepak bola, ia tak pernah sepeser pun mengeluarkan uang, tapi malah mendapat uang.
"Alhamdullillah juga buat perkembangan karier Abdurrahman di Qatar, kami tidak mengeluarkan sedikitpun biaya. Hal itu, sejak Abdurrahman bergabung di klub professional Al Wakrah SC di umur 5 tahun dan Aspire Academy sejak umur 8 tahun,"
Abdurrahman juga mendapat uang saku dari klub yang ia bela. Abdurrahman mendapat uang saku sebesar 250 Riyal Qatar atau setara dengan Rp 900.000 dengan kurs Rupiah 2016, 1 Riyal = Rp 3600
"Biasanya Abdurrahman juga mendapat bonus sebesar 200 Riyal tiap habis selesai bertanding di Qatar Star League Junior," tambahnya.
Penuturan dari ayah Abdurrahman sebenarnya tak jauh berbeda dengan pengakuan dari ayah Andri Syahputra, pemain timnas Qatar berdarah asli Indonesia, Agus Sudarmanto.
Agus saat heboh anaknya pindah menjadi pemain timnas Qatar menegaskan bahwa ia bukan pengkhianat seperti yang dituduhkan netizen.
Di Qatar, karier sepak bola Andri terjamin. Tidak hanya karier di sepak bola, pihak klub Andri saat itu Al-Gharafa juga menjaga intelektual Andri sebagai seorang pelajar.
"Andri adalah siswa terbaik dan terpintar di sekolahnya, hingga dia di nobatkan sebagai role model di sekolahnya," kata Agus pada 2017.
Hal sama juga dialami Abdurrahman. Pihak klub tak mau talenta muda ini juga melempem di bangku pendidikan.
"Alhamdulillah Abdurrahman bisa mengikuti pelajaran sekolah dengan baik dan mendapat nilai-nilai yang memuaskan walaupun sangat sulit dan sempit untuk membagi waktu antara sekolah dan latihan sepakbola sehari-harinya hanya punya satu hari libur saja yaitu hari Jumat, ungkap ayah Abdurrahman.
Membela Timnas Indonesia atau Qatar?
Sebagai talenta muda yang cukup potensial, Abdurrahman sebenarnya sudah menjadi sorotan sejak 2016. Terhitung dari 2016, kariernya terus meningkat.
Pada 2017 misalya ia berpartisipasi di ajang bergengsi Algarve Youth Cup. Kompetisi ini diikuti oleh akademi klub Eropa seperti dari Porto, Bencifa hingga Sporting Lisbon.
Pada tahun yang sama, salah satu media Spanyol sempat mengulas sosok penyuka ketoprak ini. Bahkan di pertengahan Juni, sang ayah mengabarkan bahwa Abdurrahman sempat didekati oleh agen pemain Italia, Marco Verratti.
Setahun kemudian, bakatnya tak mengendur. Saat ikut ajang turnamen di Turki, Abdurrahman mencetak gol ke gawang tim muda Manchester City.
Sepak terjang Abdurrahman tentu saja menjadi keuntungan jika ia bermain untuk Timnas Indonesia. Tapi apakah pihak keluarga melarang?
Ditegaskan oleh Iwan Koeswanto, bahwa ia sebagai seorang ayah tak pernah melarang anaknya bermain untuk timnas Indonesia.
Namun ada catatan yang harus digarisbawahi kata Iwan soal anaknya bermain untuk timnas Indonesia. Yakni soal perubahan sepak bola nasional.
"Saya tidak akan memaksa atau melarang Abdurrahman kalau sudah dewasa nanti untuk menentukan pilihan terbaiknya membela negara mana,"
Bahkan Iwan sangat berharap anaknya bisa membela timnas Indonesia. Hal itu diungkapnya pada 2016 lalu.
"Saya hanya bisa mendukung saja, tapi apabila ada perubahan yang sangat signifikan di sepakbola Indonesia, saya harapkan dia akan membela tanah air," kata Iwan.
Sayang 6 tahun menanti hingga Abdurrahman beranjak dewasa, tak ada niat dari PSSI untuk meliriknya. Praktis tak mengherankan jika ada rumor ia mengikuti jejak Andri Syahputra membela timnas Qatar.
Namun, keputusan itu justru menjadi boomerang kepada Abdurrahman. Sama seperti Andri dulu, ia justru kena caci maki oleh netizen Indonesia.