7 Faktor Ini Penyebab Harga Pupuk di Indonesia Tinggi

Tidak hanya petani, tetapi juga turut dikeluhkan oleh produsen pupuk karena akan menambah modal kerja (cashflow).

Andi Ahmad S
Kamis, 07 Juli 2022 | 11:36 WIB
7 Faktor Ini Penyebab Harga Pupuk di Indonesia Tinggi
Ilustrasi pupuk (Pexels)

Keenam, kasuistik anomali. Misalnya pandemi menyebabkan perubahan harga. Kenaikan harga pupuk sejak awal pandemi Covid-19 ditambah dengan adanya perang Rusia-Ukraina. Hal ini menyebabkan perubahan harga pupuk internasional yang berdampak pada harga pupuk nasional.

"Kita produsen pupuk sebenarnya tidak suka dengan fluktuasi harga karena menyebabkan modal kerja yang besar dan suplai bahan baku misalnya Photas yang dulunya 30–40 hari bisa tiba di Indonesia, sekarang bisa mencapai 60–90 hari," kata Yahya.

Ketujuh, harga pupuk internasional. Harga pupuk internasional naik sejalan dengan naiknya harga minyak bumi dan gas alam.

"Namun, kita masih bersyukur karena BUMN utamanya Pupuk Indonesia, pada saat akhir tahun dan Februari lalu (pecah perang), harga urea mencapai US$1.000/ton, walaupun Pupuk Indonesia ekspor dengan harga US$900/ton, tetapi harga di dalam negeri masih dibatasi di harga US$700/ton," kata Yahya.

Baca Juga:Baik Hati, Petani Ini Bagikan Salak Hasil Kebun yang Diangkut ke Pemotor

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini