Kondisi ini kemudian makin menonjol di tengah rumor kepindahan Amat ke JDT. Politisi PKB yang juga anggota DPR Komisi X, Syaiful Huda setuju proses naturalisasi Amat dibatalkan.
Ia kemudian menyinggung soal potensi pemain lokal yang masih lebih baik dan dioptimalkan timnas Indonesia.
"Sejak awal saya kurang setuju naturalisasi pemain terutama di sepakbola," tulisnya di akun Instagram miliknya.
"Saya masih menyakini masih banyak anak muda indonesia yg berpotensi, hanya saja kita belum maksimal memetakan potensi calon pemain2 handal Indonesia,"
Baca Juga:Yuk Dukung Timnas Indonesia di Piala AFF U-19 2022, Berikut Harga Tiketnya
Jauh sebelumnya, Exco PSSI Haruna Soemitro juga menyampaikan menolak program naturalisasi PSSI. Penolakan Haruna beberapa bulan lalu itu kemudian membuatnya jadi public enemy sebagain pecinta sepak bola nasional.
Pada Februari 2022, Bagus Kahfi dan Brylian Aldama juga sampaikan suara penolakan soal naturalisasi.
"Kita sebagai pemain juga percaya bahwa kita mampu untuk itu semua. Masa nggak ada (yang lolos kualifikasi), sampai harus naturalisasi pemain?" sebut Bagus Kahfi saat itu.
"Penting sih penting, tapi kan nggak harus semua yang punya darah keturunan, semua dinaturalisasi," ucapnya.
Sontak saja pernyataan dari dua pemain muda Indonesia itu mendapat kritik tajam dari warganet. Mayoritas warganet menekankan bahwa pemain berdarah Indonesia yang akan dinaturaliasi juga memiliki hak untuk membela tim Merah Putih.
Baca Juga:Resmi Gabung JDT, Muncul Petisi untuk Batalkan Naturalisasi Jordi Amat Bela Timnas Indonesia