Batu penggilingan tebu di Kesultanan Banten
Keberadaan batu ini diduga erat berkaitan dengan teknologi pembuatan gula berbahan baku tebu pada masa Kesultanan Banten, sekitar abad ke-17 hingga abad ke-18.
Dari hasil penilitian terungkap bahwa adanya kemiripan dari bentuknya yang spesifik yakni bulat silinder, mempunyai gigi (gear), mempunyai lubang-lubang, dan memiliki batu pasangan dengan bentuk serupa, maka sepasang batu silinder tersebut dapat digerakkan atau berputar.
Batu-batu tersebut setelah direkonstruksi maka dapat diketahui kegunaannya yakni batu-batu tersebut digunakan untuk menggiling atau memeras tebu guna di ambil airnya sebagai bahan baku pembuatan gula.
Atas asumsi tersebut dengan demikian dapat dipastikan bahwa batu silindris yang menjadi koleksi Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama (MSKBL), dulunya adalah alat sederhana untuk memeras tebu guna memperoleh nira atau cairan tebu sampai menjadi gula.
Usaha budidaya tebu sebagai bahan baku gula juga dilakukan pada masa Kesultanan Banten, tercatat sekitar abad ke- 16 sampai ke-18 Masehi budidaya tanaman tebu semakin dikenal luas di Banten.