Sementara itu Airin berterima kasih sudah diberi kepercayaan oleh warga Nahdlatul Ulama di Jakarta Utara.
"Mudah-mudahan dengan silaturahmi ini, membuat saya yang tadinya tidak punya teman di Jakarta Utara, sekarang jadi punya teman yang kenal," kata Airin.
Perihal kontestasi Pilkada DKI, Airin tak menampik ada motivasinya untuk maju mencalonkan diri.
Namun dia tidak bisa mendahului ketetapan dari Yang Maha Kuasa.
Baca Juga:Tingkat Kepuasan Rakyat ke Jokowi Merosot, Terendah dalam 6 Tahun Terakhir
"Saya selalu meyakini Allah pasti akan memberikan sesuatu apapun di saat waktu dan tempat yang tepat," kata Airin.
Airin mengatakan sudah beberapa kali mengikuti pemilihan umum, baik sebagai calon kepala daerah maupun sebagai tim sukses calon.
Pengalaman tersebut mengajarkannya bahwa untuk terpilih, seorang calon kontestan harus memiliki dua parameter.
"Parameter pertama adalah dukungan dari masyarakat, hak suara itu ada di tangan masyarakat. Kedua, dari dukungan dari tokoh partai politik," kata Airin.
Saat ini, Airin menerima perintah dari Ketua Umum Partai Golkar untuk fokus menjadikan partai bisa mendapatkan tiket untuk mencalonkan calon di Pilkada dari hasil pemilihan calon legislatif dan pemilihan presiden dan wakil presiden yang berbarengan di Februari 2024.
Baca Juga:Elektabilitas Golkar Merosot ke Posisi Lima, PDI Perjuangan Pemuncak
Setelah legislatif terpilih, baik di tingkat pusat, provinsi, serta kabupaten dan kota, baru lah partai bisa menentukan calon yang akan diusung maju ke Pilkada.