Pertamax Naik Jadi Rp 12.500, Warganet Gaduh di Sosial Media: Pertalite Otw Langka Nih

Di laman sosial media, cuitan tentang harga Pertamax dan Pertalite menempati salah satu trending topic di Twitter.

Galih Prasetyo
Jum'at, 01 April 2022 | 09:04 WIB
Pertamax Naik Jadi Rp 12.500, Warganet Gaduh di Sosial Media: Pertalite Otw Langka Nih
Pengendara sepeda motor mengantri untuk mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di SPBU Coco Kuningan, Jakarta, Rabu (30/3/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraBekaci.id - Kenaikan harga Pertamax menjadi Rp 12.500 per liter mulai hari ini, Jumat (1/4/2022) membuat masyarakat gaduh. Di laman sosial media, cuitan tentang harga Pertamax terbaru menempati salah satu trending topic di Twitter.

Hingga pagi ini pukul 08:55 WIB, cuitan tentang Rp 12.500 sudah di-tweetkan sebanyak 3064 kali. Tidak hanya soal harga terbaru Pertamax, netizen di sosial media pun berkicau soal Pertalite.

Ada 7.727 tweet yang dikicaukan netizen Indonesia menyusul kenaikan harga Pertamax. Netizen menyuarkan bagaimana Pertalite kini menjadi buruan sejumlah pengendara mobil.

"pagi pagi dah mulai liat mobil-mobil yg normalnya pakai pertamax jadi pertalite," tulis akun @ade***

Baca Juga:Harga Pertamax Naik Jadi Rp 12.500 per Liter, Pertamina: Kenaikan Ini Tak Bisa Terelakkan

Bahkan ada netizen yang menuliskan bahwa Pertalite kini langka di sejumlah SPBU.

"Setelah minyak goreng langka, sekarang pertalite juga ikutan habis dimana2," kicau akun @meh***

"Pertalite otw langka," timpal akun @erw***

"Pertamax naik harga, terus pada pindah ke pertalite ehh pertalite mulai langka mau gak mau ngisinya pertamax emang negeri wakanda super ajib," tambah akun lainnya.

"April 2022 udah disambut antrian pertalite," tulis akun @jeo***

Baca Juga:Tok! Mulai Hari Ini, 1 April 2022, Harga Pertamax Naik Menjadi Rp 12.500

Sebelumnya, PT Pertamina resmi menyatakan harga bahan bakar minyak nonsubsidi, Pertamax naik Rp3500 per liter dari harga sebelumnya hanya Rp9000 menjadi Rp12.500 per liter.

Menurut pihak PT Pertamina, penyesuaian harga ini untuk menekan beban keuangan perseroan.

Pejabat Sementara Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan beban keuangan perseroan terdampak tingginya harga minyak dunia yang kini berada di atas 100 dolar AS per barel.

"Penyesuaian harga bahan bakar minyak tidak terelakkan, namun dengan tetap mempertimbangkan kondisi sosial ekonomi masyarakat," ujarnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini