SuaraBekaci.id - Mantan Sekretaris Menteri BUMN, Muhammad Said Didu memberikan pendapat terkait wacana perpanjangan masa jabatan Joko Widodo (Jokowi) sebagai presiden.
Menurut Said Didu, wacana ini kerap disuarakan meski kemudian kembali dibantah oleh pihak Istana.
“Kan para penjilat sudah paham bahwa yang ‘terjadi’ atau yang ‘diinginkan’ adalah sebaliknya,” kata Said Didu melalui akun Twitter pribadinya, mengutip dari Terkini.id--jaringan Suara.com, Senin (28/2).
Belakangan publik kembali ramai dengan wacana untuk memperpanjang masa jabatan Jokowi sebagai presiden.
Baca Juga:Wacana Penundaan Pemilu 2024, Pengamat Sebut Tak Ada Urgensinya
Wacana itu muncul bersamaan dengan usulan dari Ketua Umum (Ketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar berharap adanya penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Wakil Ketua DPR RI ini menilai bahwa Pemilu 2024 sebaiknya ditunda selama dua tahun. Suara untuk menunda pemilu 2024 juga diutarakan oleh Partai Amanat Nasional (PAN).
Sementara itu, pengamat politik Saiful Anam berpendapat ada tiga faktor yang membuat Partai Amanat Nasional (PAN) mendukung penundaan pemilu 2024.
Menurut Saiful Anam, PAN khawatir akan terdepak dari istana dan terancam tak lolos dari parlemen pada Pemilu 2024.
Selain angka survei yang kerap di bawah 3 persen, PAN juga dihadapkan pada ancaman Partai Ummat yang didirikan Amien Rais.
Atas alasan itu, PAN mengusulkan penundaan pemilu sebagaimana dilakukan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.