Hal ini pun memicu bergulirnya demonstrasi di Ukraina yang menuntut mundur Yanukovych, hingga akhirnya pemimpin Ukraina pro-Rusia tersebut pun digulingkan.
Tak hanya itu, pada tahun tersebut juga disebutkan bahwa Rusia berhasil merebut salah satu wilayah Krimea, Ukraina yang dimana hal ini menyebabkan situasi semakin memanas.
Per Januari 2022, intelijen Kementerian Pertahanan Ukraina melaporkan bahwa Rusia telah menempatkan lebih dari 127 ribu pasukan di dekat negaranya.
Meskipun Rusia berulang kali membantah merencanakan invasi terhadap Ukraina dan menegaskan bahwa Rusia tidak mengancam negara mana pun.
Baca Juga:Tak Menentang Keputusan Putin, Negara-negara Ini Justru Dukung Rusia
Relasi Ukraina yang semakin dekat dengan AS dan NATO juga dinilai menjadi sumber ketegangan dengan Rusia. Rusia khawatir masuknya Ukraina ke NATO bakal menimbulkan ancaman bagi wilayah mereka, di mana Ukraina yang berbatasan langsung dengan Rusia dapat menjadi garda depan NATO untuk menyerang Rusia. Presiden Rusia, Putin, pun juga mengungkapkan Amerika Serikat berencana mengendalikan negaranya.