Terbiasa memendam masalah sendirian sebagai anak sulung, Yati Surachman kemudian menemukan kedamaiannya lewat pohon Natal. Hal ini terjadi saat dirinya baru berusia 12 tahun.
Namun, ia memilih untuk merahasiakannya dari keluarga dalam waktu yang cukup lama karena mengerti keputusannya pasti tidak akan dipahami. Selama menyimpan rahasia ini, ia tetap melakukan ibadah seperti biasa.
3. Pernah khatam Al-Quran
Sebelum memutuskan untuk pindah agama, Yati Surachman sebenarnya sudah pernah mengkhatamkan Al-Quran, tetapi ia merasa kurang bisa memahaminya lantaran tidak terdapat terjemahan.
Baca Juga:Jumlah Pengguna Media Sosial Indonesia Capai 191,4 Juta per 2022
Ia pun sempat mencari terjemahannya ke sana kemari, tetapi memang saat itu belum banyak yang menyediakan. Alhasil, ia merasa kurang bisa menghayati kepercayaannya sendiri.