SuaraBekaci.id - Kemarin tempe dan tahu beredar di pasar, minyak gorengnya mahal. Sekarang ketika harga minyak goreng turun, tahu dan tempe yang bakal langka (miris). Kurang lebih begitulah gurauan 'emak-emak' menghadapi gejolak pangan di Indonesia akhir-akhir ini.
Harga kedelai terus merangkak naik memicu reaksi protes dan aksi mogok perajin tahu dan tempe. Akhirnya peredaran makanan favorit rakyat Indonesia tersebut mulai langka di pasar.
Nah, kali ini warga Bekasi tidak hanya mengalami kelangkaan dan kenaikan Tahu Tempe saja, harga daging sapi di Pasar Baru Bekasi sudah tiga hari ini mengalami kenaikan.
Bahkan, kenaikan harga daging sapi tersebut sudah terjadi pada tiga hari lalu.
Baca Juga:Produsen Tahu Tempe Ngeluh Harga Kedelai Mahal ke Fraksi PDIP DKI
Pedagang daging sapi, Ali mengatakan, kini daging sapi dijual dengan harga Rp 135-130 ribu perkilogram. Sebelumnya, daging sapi dijual kisaran harga Rp 115 ribu perkilogram.
"Kita gak tahu harganya bisa naik. Beli dari sana kita beli sudah harga Rp 125rb perkilogram," kata Ali kepada wartawan.
Menurutnya, dengan kenaikan harga daging sapi ini membuat omset penjualan menurun 50 persen. Pasalnya kenaikan ini membuat daya beli masyarakat menjadi turun.
"Karen tau harganya naik pada kaga jadi beli, pada milih beli daging ayam. Omset jadi turun," ungkapnya.
Baca Juga:Polda dan Kodam Bantu Pendistribusian Minyak Goreng di Sumut