SuaraBekaci.id - Minyak goreng dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp 14.000 di sejumlah pasar di kota Bekasi masih sangat langka. Sejumlah pedagang terpaksa harus menjual harga minyak goreng dengan harga di atas HET, kisaran Rp 15.000 hingga 16.500 per kilogram.
Dari pantuan Suara.com di Pasar Kranji Baru, Jalan Patriot, Bekasi Barat, sejumlah toko pengecer masih belum mendapatkan stok minyak goreng dengan HET Rp 14.000
Kondisi ini pun memaksa mereka mau tak mau harus menjual minyak goreng stok lama dengan harga di atas het.
"Masih ada beberapa karton lagi untuk stok yang lama. Belum bisa menjual dengan harga segitu," kata Suryani (45), salah satu pengecer di pasar Kranji Baru.
Baca Juga:Stok Minyak Goreng di Alfamart Jambi Kosong, Ternyata Gegara Tak Mau Ambil Produk Lokal
Suryani dan sejumlah pedagang di Pasar Kranji Baru juga sempat mendapat kabar bahwa stok minyak goreng dengan HET akan segara ada, namun sampai sekarang mereka belum mendapatkannya.
Kondisi ini pun dikeluhkan oleh warga dan sejumlah pegadang gorengan di sekitar pasar.
Ari (35), salah satu pegadang batagor mengatakan bahwa harga minyak goreng yang masih mahal membuatnya mau tak mau harus mengakali bentuk gorengannya.
"Jadi lebih kecil (bentuk batagornya), kalo harga dinaikkan malah pembeli pada kabur. Malah rugi," keluhnya.
Sementara itu, Winda (44) ibu rumah tangga yang bertempat tinggal tak jauh di pasar Kranji Bekasi Barat mengaku bahkan harus berburu minyak goreng dengan het Rp 14.000 via sosial media, Facebook.
Baca Juga:Setelah Mogok Produksi, Pengrajin Mulai Naikkan Harga Tempe Tahu
"Di Facebook banyak yang jual dengan harga segitu, tapi kadang ragu buat beli karena takut ditipu. Terpaksa beli dengan harga lama di pasar," ungkapnya.
- 1
- 2