SuaraBekaci.id - Aksi tawuran antar pelajar kembali terjadi. Kali ini dua kelompok remaja bersenjata celurit panjang itu membuat gaduh jalanan wilayah Kampung Sukaragam, Kecamatan Serang, Kabupaten Bekasi, Kamis ( 17/2/2022) sore.
Video detik-detik aksi saling serang para pelaku tawuran ini pertama kali diunggah oleh pemilik akun Facebook @Mega yang kemudian dibagikan ulang dan menyebar luas di jejaring sosial media.
Dalam video berdurasi 23 detik itu tampak segerombolan pelajar mengacungkan senjata tajam berbentuk celurit panjang menuju ke arah kelompok lawan. Sementara dari kubu lawan pun tak berbeda, mereka juga dibekali senjata tajam.
Perpecahan pun tak dapat dihindari saat kedua kubu kelompok ini beradu. Suasana sekitar kejadian berubah mencekam melihat aksi tawuran para remaja ini saling serang menggunakan senjata tajam.
Baca Juga:Aksi Tawuran yang Viral di Cibubur Memakan Korban, Seorang Pemuda Dibacok di Belakang Leher
Warga sekitar baik yang melintas dengan kendaraan maupun berjalan kaki memilih menepi dan menghindar agar tak terkena sasaran amukan dari para pelaku tawuran. Namun ada pula beberapa di antara para pengendara yang nekat melintas sembari membunyikan klakson kendaraan.
Aksi tawuran yang terjadi tepat disamping Klinik Kasih Anugerah ini pun mengundang prihatin sekaligus kesal dari para warganet yang melihat melalui unggahan akun media sosial Instagram @info_cikarang_karawang.
"Beban orangtua, " tulis akun @susi***.
" Mau jadi apa bangsa ini sekolah bukan adu ilmu pendidikan dan prestasi malah adu celurit, lu gede jadi apa tong tong, " timpal akun @uli***.
" Di dunia juga sudah nyusahin orangtua, apalagi entar di akhirat nyusahin malaikat lu tong, " kata akun @moel***.
Baca Juga:Terkena Peluru Nyasar Terjebak di Lokasi Tawuran di Kramat Jati, Fadilah Rafi Masih Koma
" Semangat liang kubur menanti, " @muhamm***.
" Orangtua ngebiayain sekolah lu pada, eh malah pada tawuran, pada modar apa lu, biar kagak jadi beban orangtua, " sahut akun @hadia***.
" Kalau ada yang mati buang aja ke taman buaya, " kata @pramu***.
Kontributor : Ririn Septiyani