SuaraBekaci.id - Bangsa Tionghoa memiliki daya jelajah yang cukup luas. Hampir di seluruh dunia ditemukan masyarakat etnis Tionghoa.
Hal ini juga dibuktikan dengan tersebarnya etnis Tionghoa diberbagai wilayah di Indonesia termasuk di Kota Bekasi.
Kota Bekasi tidak lepas dengan keberadaan Pasar Proyek Bekasi yang berada di Jalan Ir H Juanda, di mana lebih dari 50 persen pemilik toko di pasar proyek Bekasi merupakan etnis Tionghoa.
Tidak jauh dari Pasar Proyek Bekasi juga terdapat Klenteng tertua bernama Hok Lay Kiong yang tepatnya berlokasi di Jalan Kenari 1, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur.
Baca Juga:Ridwan Kamil Sebut Ada 492 Orang Probable Omicron yang Tersebar di Bogor, Depok dan Bekasi
Lalu bagaimana etnis Tionghoa dapat masuk dan menetap di Kota Bekasi?

Ketua Yayasan Pancaran Tridharma, Ronny Hermawan mengatakan pada zaman Indonesia dikuasai oleh Belanda, etnis Tionghoa merupakan buruh atau pekerja dari perusahaan Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) yang berlokasi di Batavia atau yang sekarang dikenal dengan Jakarta.
Ronny juga menceritakan sekira tahun 1700-an terjadi pemberontakan etnis Tionghoa karena permasalahan terkait upah yang diberikan oleh VOC tidak sesuai.
"Sampai terjadi chaos (kerusuhan), akhirnya VOC menggunakan power, menggunakan senjata dan fisik," kata Ronny, Kamis (27/1/2022).
Akibat insiden itu, etnis Tionghoa yang berada di wilayah Batavia menjadi korban dan memilih untuk berimigrasi ke wilayah luar Batavia.
"Banyak yang dihukum dan ditangkap. Tapi banyak juga yang lari ke pinggiran Batavia seperti di Bekasi," katanya.