Lion King dan 5 Mitos Keliru tentang Singa

Citra binatang jenis Felidae jenis kucing ini tak lekang waktu, terus menginspirasi berbagai cerita.

Lebrina Uneputty
Senin, 27 September 2021 | 14:13 WIB
Lion King dan 5 Mitos Keliru tentang Singa
Ilustrasi singa. (Shutterstock)

SuaraBekaci.id - Singa atau Simha dari bahasa sanskerta atau juga nama ilmiah Panthera Leo. Citra binatang jenis Felidae jenis kucing ini tak lekang waktu, terus menginspirasi berbagai cerita. 

Mulai dari kisah singa bernama Nemean yang dibunuh Hercules dalam mitologi Yunani hingga dewa perang Mesir berkepala singa.  Atau yang kekinian cerita film Lion King milik Walt Disney Feature Animation, karya terinsipirasi dari Pangeran Afrika Barat Sundjata Keita itu sudah di remake beberapa kali dengan segala versi. 

Ilustrasi singa. (Buddh Sharan Sahu/Pexels)
Ilustrasi (Buddh Sharan Sahu/Pexels)

Seiring dengan keberadaan mereka dalam legenda dari seluruh penjuru dunia, singa juga memiliki kisahnya sendiri dalam sejarah.

Melansir BBC, berikut ini adalah beberapa dongeng dan fakta tentang mitos yang menyangkut singa.

  • Tidak ada 'Raja Singa'

Meski Anda sudah terlanjur mempercayai cerita dalam film klasik yang diproduksi Disney, sebenarnya tidak pernah ada Mufasa atau Simba dalam kelompok sosial singa di alam liar, termasuk di kumpulan hewan-hewan Afrika, sebagaimana digambarkan dalam kisah fiksi. Beragam kesalahpahaman tentang singa selama ini beredar di masyarakat.

Kenyataannya, tidak ada raja atau ratu di antara mereka, karena singa hidup dalam perkumpulan yang egaliter, tanpa pembedaan kelas.

  • Raja di hutan tak berpohon

Singa selama ini terkenal sebagai raja dalam hutan. Bagaimanapun, gelar itu sebenarnya tidak tepat karena singa tidak hidup di hutan.

Mereka hidup di semak belukar, padang rumput, savana, dan perbukitan berbatu, tapi tidak di hutan. Ini adalah contoh kekeliruan yang sederhana. Pemburu liar dimakan singa buruannya nyaris tanpa sisa.

Istilah hutan dalam bahasa Inggris, jungle, secara etimologis berasal dari bahasa Hindi, yaitu jangel, yang berarti hutan atau gurun. Istilah itu dengan mudah diasosiasikan dengan savana.

Gelar lain singa sebagai raja dari segala binatang tak akan diperdebatkan dalam artikel ini. Jika Anda ingin menggugatnya, silakan berdiskusi dengan singa yang terdekat dari posisi Anda sekarang.

Singa kerap disebut sebagai raja hutan, meski mereka sebenarnya tinggal di savana atau semak belukar.

  • Albino

Singa berkulit putih disakralkan masyarakat di hampir setiap wilayah Afrika. Ada persepsi keliru tentang singa putih yang mereka dianggap albino.

Jenis singa albino memang ada, di sisi lain, singa putih sebenarnya merupakan bagian kecil dari kelompok singa.

Singa putih memiliki mutasi besar, yang dalam istilah ilmu pengetahuan disebut leucism. Kondisi itu membuat jumlah melanin atau pigmen yang mengendalikan warna kulit dan mata mereka berkurang drastis.

Faktanya, warna mata merupakan satu-satunya yang dapat membuat kita membedakan singa putih dan singa albino. Singa putih memiliki mata biru, sementara mata singa albino berwarna merah atau merah jambu.Singa putih memiliki mata berwarna biru.

  • Bulu panjang tanda kesuksesan singa

Bulu yang panjang di sekitar wajah singa kerap dianggap alat untuk mengukur hasrat seksual. Semakin lebat bulu itu, maka daya tarik sang singa jantan akan semakin besar.

Namun penelitian terakhir menyatakan anggapan itu keliru. Seekor singa yang tak berbulu wajah di Taman Nasional Tsavo, Kenya, terlihat mampu menarik perhatian singa betina.

Singa itu juga dapat mempertahankan wilayahnya dari serangan singa jantan lainnya.

Bulu lebat di sekitar wajah ternyata juga tidak hanya dimiliki singa jantan. Setidaknya itu terbukti pada singa betina yang telah diteliti, terutama yang berada di Delta Okavango, Botswana.

Sejumlah singa betina itu terlibat dalam aktivitas keseharian dengan kelompoknya, terutama singa jantan. Singa betina itu juga mempunyai probabilitas yang lebih tinggi menjadi infertil.

Bulu lebat di sekitar wajah singa tak mendefinisikan sifat atau peran apapun.

Ilustrasi 
  • Bergotong-royong

Persepsi umum menyebut singa betina adalah sosok yang paling bertanggung jawab untuk mencari makanan bagi keluarganya. Namun terdapat bukti baru yang menyangkal anggapan itu.

Peran utama singa betina memang berburu, sementara singa lainnya menjaga wilayah mereka. Namun sebenarnya seluruh singa dapat mencari makanan untuk diri mereka sendiri.

Bukan hanya itu, sebuah penelitian menyatakan bahwa baik singa jantan maupun singa betina berbagi peran yang seimbang dalam kelompok mereka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini