Vaksin Pfizer ini direkomendasikan untuk orang yang berusia 12 tahun ke atas.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), berdasarkan data dari produsen, vaksin Pfizer atau BNT162b2 terbukti hingga 95 persen efektif terhadap Covid-19 dalam uji klinis skala besar.
![Atlet Persikorta divaksin Pfizer, Selasa (24/8/2021). [Suara.com/Muhammad Jehan Nurhakim]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/08/24/76013-atlet-persikorta-divaksin-pfizer-selasa-2482021-suaracommuhammad-jehan-nurhakim.jpg)
Seperti halnya vaksin dan juga obat-obatan lain, vaksin Pfizer juga memiliki efek samping. Namun, efek samping ini tergolong cukup ringan dan tidak menyebabkan penyakit.
Baca Juga:Sebenarnya Vaksin Pfizer Untuk Siapa? Ini Syarat Penerimanya
Uji klinis menunjukkan gejala reaktogenisitas atau efek samping Vaksin Pfizer yang terjadi dalam tujuh hari setelah divaksinasi adalah umum dan sebagian besar ringan.
Pada sebagian kecil orang, efek samping ini dapat mempengaruhi aktivitasnya sehari-hari.
Efek samping vaksin Pfizer di area suntikan meliputi rasa sakit, kemerahan, pembengkakan. Sedangkan efek samping vaksin Pfizer pada tubuh meliputi kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, panas dingin, demam, dan mual.

Mengutip laman CDC, efek samping vaksin Pfizer seperti demam, kedinginan, kelelahan, dan sakit kepala lebih sering terjadi setelah penyuntikan dosis kedua.
Efek samping ini pada umumnya akan hilang setelah beberapa hari.
Baca Juga:Viral Antrean Vaksinasi Pfizer di Mal Citos Ricuh, Begini Kronologi Versi Penyelenggara
Setiap orang disarankan untuk istirahat yang cukup, minum banyak air putih, dan konsumsi parasetamol jika demam untuk mengatasi efek samping vaksin Covid-19.