Isi sabda Nabi SAW kala iktu kepada para sahabatnya adalah: “Jika datang tahun depan, insya Allah kita akan berpuasa pada hari kesembilan Muharram.”

Namun Rasulullah SAW terlebih dahulu wafat sebelum datangnya tanggal 9 Muharram tahun berikutnya. Sehingga beliau belum tercapai melaksanakan puasa Tasua (kesembilan).
Untuk pelaksanaan puasa Tasua, didahului dengan bacaan niat puasa Tasua, yaitu:
Nawaitu shauma ghadin ‘an ada'i sunnatit taasuu'aa sunnatan lillahi ta'ala
Baca Juga:Niat dan Keutamaan Puasa Asyura, Dijalankan Setiap Tanggal 10 Muharram
Artinya: Saya niat puasa Tasua, sunnah karena Allah Ta’ala.
2. Panduan puasa Asyura 10 Muharram (19 Agustus 2021)
![Tata cara dan bacaan fidyah puasa Ramadhan [shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/05/11/61677-tata-cara-dan-bacaan-fidyah-puasa-ramadhan-shutterstock.jpg)
Hari berikutnya setelah puasa Tasua, umat Islam juga disunnahkan melaksanakan puasa Asyura pada 10 Muharram. Seperti diriwayatkan Ibnu Abbas bahwa Rasulullah SAW rutin melaksanakan puasa Asyura.
“Aku tidak pernah mengetahui Rasulullah SAW berpuasa pada hari yang beliau pilih keutamaannya dibandingkan hari-hari lain, kecuali hari ini: bulan Ramadhan dan hari Asyura,” (HR. Nasa’i)
Adapun keutamaan mengerjakan puasa Asyura ini sesuai sabda Nabi, Hadist riwayat Muslim, adalah dosa-dosa selama setahun yang telah lewat akan dihapuskan.
Baca Juga:Niat Puasa Asyura dan Artinya serta Keutamaan Menjalankan
Adapun bacaan niat puasa Asyura adalah sebagai berikut: