LENGKAP! 5 Jenis Vaksin COVID-19 untuk Ibu Hamil, Jangan Salah Pilih

Perubahan yang dialami ibu hamil membuat sistem imun dalam tubuh juga berubah.

Pebriansyah Ariefana
Kamis, 29 Juli 2021 | 08:45 WIB
LENGKAP! 5 Jenis Vaksin COVID-19 untuk Ibu Hamil, Jangan Salah Pilih
Pedagang pasar saat disuntikan vaksin COVID-19 di Cibinong Square, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (26/7/2021). ANTARA FOTO/Yulius Satria WIijaya

SuaraBekaci.id - Ada lima jenis vaksin COVID-19 untuk ibu hamil. Perlu diketahui, kondisi tubuh ibu hamil berbeda dengan orang normal.

Perubahan yang dialami ibu hamil membuat sistem imun dalam tubuh juga berubah. Hal itulah yang membuat masyarakat masih ragu ibu hamil vaksin covid-19 boleh atau tidak.

Untuk itu, ulasan berikut ini akan memberi jawaban atas pertanyaan amankah ibu hamil vaksin Covid-19. Lalu apa jenis vaksin covid-19 untuk ibu hamil?

5 Jenis Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil

Baca Juga:Vaksinasi Covid-19 Massal Kunci Pemulihan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Saat ini ada lima vaksin yang diperbolehkan digunakan pada ibu hamil, yakni:

  1. Pfizer
  2. Moderna
  3. Astrazeneca
  4. Sinovac
  5. Sinopharm

Amankah ibu hamil vaksin Covid-19?

Mungkin banyak ibu hamil yang ragu bahkan takut untuk melakukan vaksin Covid-19. Banyak yang khawatir dengan efek vaksin bagi janin yang dikandungnya. Sebelum memutuskan, sebaiknya ketahui dulu cara kerja vaksin Covid-19.

Baru-baru ini Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) merekomendasikan kepada pemerintah agar program vaksinasi Covid-19 juga dilakukan kepada ibu hamil. Central of Disease Control (CDC) juga telah menyatakan ibu hamil dan ibu menyusui boleh vaksinasi Covid-19.

Untuk Astrazeneca dan Sinovac sudah lebih dulu digunakan dalam program vaksinasi di Indonesia. Sementara Pfizer dan Moderna kabarnya akan segera didistribusikan. Sebelum memilih jenis vaksin, sebaiknya ketahui dahulu prinsip kerja masing-masing vaksin.

Baca Juga:China Siapkan CanSinoBIO, Vaksin Hirup untuk Covid-19 yang Bisa Picu Antibodi

Cara Kerja Setiap Jenis Vaksin

Secara umum, prinsip kerja vaksin dimulai saat pajanan suatu virus yang dilemahkan masuk ke dalam tubuh maka tubuh akan mengenali virus tersebut sehingga pertahanan tubuh kita akan bekerja dengan dua cara, yakni mengeliminasi dan membuat memori virus tersebut.

Jika virus masuk kembali ke dalam tubuh imun tubuh akan memproduksi antibodi, berupa sel B (Immunoglobulin M dan G) untuk menyerang virus. Virus juga bisa dihilangkan oleh sel-sel pertahanan.

Sinovac dan Sinopharm

Pekerja memeriksa suhu Envirotainer. Berisi vaksin Covid-19 Sinovac setibanya dari Beijing di Terminal Cargo Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin, (12/7/2021).ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Pekerja memeriksa suhu Envirotainer. Berisi vaksin Covid-19 Sinovac setibanya dari Beijing di Terminal Cargo Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin, (12/7/2021).ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

Cara kerja vaksin Sinovac dan Sinopharm sama-sama menggunakan virus yang mati untuk dimasukkan ke dalam tubuh manusia. Kedua vaksin tersebut diberikan dua dosis dalam dua kali vaksin, yakni dosis pertama dan dosis booster.

Dosis pertama mengandung beberapa bagian virus yang sudah mati seperti spike protein dan membran. Sementara dosis booster lebih banyak mengandung komponen kapsul dan inti virus.

Saat seluruh komponen virus masuk, pertahanan tubuh akan mencoba mengidentifikasi nya. Saat seseorang terinfeksi virus Covid-19 untuk kedua kalinya, pertahanan tubuh akan mengenali virus untuk kemudian mengeliminasinya.

Astrazeneca

Penampakan sebanyak 998.400 dosis vaksin AstraZeneca saat tiba di Indonesia. (istimewa)
Penampakan sebanyak 998.400 dosis vaksin AstraZeneca saat tiba di Indonesia. (istimewa)

Vaksin AstraZeneca mengandung bagian-bagian sel inti adenovirus yang nantinya dimasukkan ke dalam tubuh. Adenovirus merupakan virus hidup tetapi tergolong Virus yang lemah.

Virus tersebut merupakan salah satu penyebab flu tetapi berbeda dari virus corona baru penyebab Covid-19. Virus tersebut tergolong aman dimasukkan ke dalam tubuh manusia.

Cara kerja AstraZeneca, dengan memasukan inti genetik Covid-19 ke dalam Adenovirus dalam vaksin. Saat vaksin masuk tubuh, sistem tubuh diharapkan dapat mengenali virus yang mirip terutama virus Covid-19 yang memiliki protein yang tajam.

Vaksin AstraZeneca termasuk aman digunakan untuk ibu hamil. Nilai kemanjurannya pun mencapai 66,7 % sehingga bisa menjadi pilihan proteksi bagi ibu hamil.

Pfizer dan Moderna

Vaksin Covid-19 Moderna dapat digunakan seperti halnya vaksin Pfizer.
Vaksin Covid-19 Moderna dapat digunakan seperti halnya vaksin Pfizer.

Cara kerja vaksin Pfizer dan Moderna hampir sama, yakni dengan mengambil bagian genetik mRNA virus (mRNA) menjadi bentuk materi genetik. Saat masuk ke tubuh, vaksin dapat membuat sel tubuh mengenali bagian mRNA, sehingga terbentuk antibodi, sel T helper, dan sel sitotoksik.

Antibodi diharapkan dapat terbentuk juga dalam sel lain dan membuat sel pertahanan tubuh lebih waspada. Sel pertahanan yang terbentuk juga diharapkan bisa membunuh virus.

Kedua vaksin tersebut memiliki nilai kemanjuran yang cukup tinggi. Vaksin Pfizer memiliki efektivitas melindungi tubuh dari Covid-19 mencapai 95%. Sementara vaksin Moderna memiliki efektivitas mendekati Pfizer, yakni 94,1%.

Itulah penjelasan tentang amankah ibu hamil vaksin Covid-19. Jika ibu hamil ingin vaksin, diharap berkonsultasi dahulu kepada dokter kandungan sehingga kesehatan dan keselamatan janin yang dikandungnya pun ikut terjamin.

(Lolita Valda Claudia)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini