COVID-19 Menggila, Kabupaten Bekasi Tambah Anggaran COVID-19 2 Kali Lipat

Anggaran COVID-19 itu diambil dari alokasi biaya tak terduga hasil pengalihan yang bersumber dari APBD Kabupaten Bekasi tahun ini.

Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 25 Juni 2021 | 10:55 WIB
COVID-19 Menggila, Kabupaten Bekasi Tambah Anggaran COVID-19 2 Kali Lipat
Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja menyegel tempat hiburan malam di Ruko Union Thamrin, Lippo Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (19/6). (ANTARA/Pradita Kurniawan Syah).

Di bawah Indonesia ada Rusia, Afrika Selatan, Inggris dan Amerika Serikat.

Kemarin, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat ada lima provinsi yang terjadi lonjakan kasus positif paling tinggi selama sepekan terakhir.

Kelima provinsi tersebut berada di Pulau Jawa, antara lain; DKI Jakarta naik 13.022 kasus; Jawa Barat naik 6.449 kasus; Jawa Timur naik 1.756 kasus; DI Yogyakarta naik 1.322 kasus; dan Jawa Tengah naik 1.012 kasus.

Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan kematian di provinsi ini juga menjadi yang tertinggi di minggu ini.

Baca Juga:Titik Pembatasan Mobilitas Ditambah, di Depok dan Bekasi Akan Ada Penyekatan

“Hanya DIY yang angka kematiannya tidak meningkat tajam sehingga tidak masuk ke dalam lima besar,” kata Wiku dalam keterangannya, Kamis (24/6/2021).

Lima provinsi dengan kenaikan kematian tertinggi antara lain; DKI Jakarta naik 200 kasus; Jawa Tengah naik 96 kasus; Jawa Timur naik 79 kasus; Jawa Barat naik 73 kasus; dan Lampung naik 72 kasus.

Wiku menyebut meskipun Lampung kenaikannya tidak tajam, namun kematiannya masuk ke dalam 5 besar tertinggi.

Hal ini menunjukkan bahwa efek dari periode libur panjang bisa terjadi dalam berbagai bentuk, salah satunya dengan kenaikan kematian.

“Pembelajaran yang dapat diambil adalah kesiagaan daerah terhadap situasinya masing-masing merupakan kunci untuk mengendalikan kasus”, jelas Wiku.

Baca Juga:Kemenkes Utang Rp 144 Miliar ke RSUD Kota Bekasi, Wali Kota Surati Jokowi

Kenaikan kesembuhan juga tidak terlalu signifikan pada minggu ini, yaitu 20,1 persen, juga menunjukkan bahwa perlu segera dilakukan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan agar kematian dapat dicegah dan kesembuhan dapat ditingkatkan.

Diketahui, pandemi COVID-19 telah menginfeksi 2.053.995 orang Indonesia, kini masih terdapat 171.542 kasus aktif, 1.826.504 orang sudah dinyatakan sembuh, dan 55.949 jiwa meninggal dunia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini