Bekasi berkembang menjadi tempat tinggal kaum urban dan sentra industri. Perekonomian di kawasan inipun ditunjang oleh kegiatan perdagangan, perhotelan, dan restoran.
Awalnya pusat pertokoan di Bekasi (1978) hanya berkembang di sepanjang jalan Ir.H. Juanda yang membujur sepanjang 3km dari alun-alun kota hingga terminal Bekasi. Pada tahun 1993, kawasan sepanjang Jl. Ahmad Yani berkembang menjadi kawasan perdagangan seiring dengan munculnya beberapa mal serta sentra niaga. Hal ini terus berkembang hingga jalan K.H. Noer Ali (Kalimalang). Kranji, dan Kota Harapan Indah.
Kabupaten Bekasi merupakan salah satu pusat industri nasional yang nilai ekspornya terbilang tinggi karena ada sekitar 2000 lebih pabrik yang berasal dari 25 negara tersebar di kawasan industri yang ada di Kabupaten Bekasi.
Salah satunya adalah PT Manunggal Industrial Development atau MMID resmi beroperasi setelah adanya kesepakatan antara Marubeni Corporation (Jepang) dan Manunggal Group (Indonesia) pada tahun 1990.
Baca Juga:Pasien COVID-19 di RSUD Bekasi Membludak Sampai Dirikan 2 Tenda Darurat
MM2100 Industrial Town merupakan kawasan industri seluas 805 hektar dengan mayoritas adalah anak perusahaan milik Jepang seperti Honda, Toyota, Mitshubishi, Kawasaki, Hyundai dan lainnya membuka aktivitas industrinya di kawasan Cibitung. Diperkirakan lebih dari 180 manufaktur yang beroperasi di kawasan tersebut.
Infrastruktur MM2100 didukung oleh beberapa perusahaan, misalnya saja untuk listrik disuplai oleh PT Cikarang Listrindo, PT. Telekomunikasi Indonesia, PT. Indosat, PT.NTT Indonesia dan Icon+ untuk telekomunikasi. Sedangkan untuk suplai gas diberikan oleh PT. Perusahaan Gas Negara dan PT. Air Liuide.
Kontributor : Kiki Oktaliani