SuaraBekaci.id - Politikus Partai Gerindra Fadli Zon turut memberikan tanggapan mengenai pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang kontroversi karena menyebut makan Bipang Ambawang.
Fadli Zon meminta agar penulis pidato Jokowi yang menyertakan Bipang Ambawang meminta maaf atas hal tersebut.
Fadli Zon semula mengulas ucapan Menteri Sekretaris Negara era Presiden Soeharto, almarhum Moerdiono. Dia menyebutkan bahwa Moerdiono sempat menyampaikan kalau pidato Presiden Soeharto diseleksi ketat.
Bahkan, kata dia, Soeharto juga ikut melakukan koreksi atas pidato yang bakal dia sampaikan.
Baca Juga:Dulu Dapat Penghargaan dari Jokowi, Sujanarko Kini Terancam Dipecat KPK
Dari pernyataan Moerdiono, Fadli Zon lantas mengaitkannya dengan pidato Jokowi yang juga turut menyebut Bipang Ambawang.
"Pak Moerdiono pernah bilang ke saya, di zaman Pak Harto, pidato presiden lewat seleksi ketat, karena ucapan RI 1 harus akurat tepat. Dari staf pembuat pidato, diseleksi dua tahap baru ke Mensesneg, terakhir Pak Harto sendiri ikut koreksi. Nah ini siapa yang siapkan teks? Kasihan dong Presiden," demikian cuitan Fadli Zon di akun Twitter-nya @fadlizon yang dikutip AyoBandung.com -- jaringan Suara.com, Senin (10/5/2021).
Mengenai hal tersebut, Fadli meminta agar penulis konsep pidato Jokowi meminta maaf karena telah berbuat keliru.
"Kalau Bipang Ambawang artinya 'babi panggang', sebaiknya minta maaf saja karena yang nulis konsep pidato Pak Jokowi keliru mempromosikan makanan untuk Lebaran. Ini lebih baik ketimbang ngeles mengaburkan bipang dan jipang dari beras. Bilang saja maksud beliau adalah jipang bukan bipang," katanya.
Baca Juga:Mudik Dilarang, TKA China Masuk, Fadli Zon: Siapa Tuan Rumah Negeri Ini?