Banjir Bekasi Surut, Tapi Waspada Hujan Masih Tinggi dan Mengancam

Banjir di daerah itu mulai surut namun warga diminta untuk tetap waspada karena intensitas hujan masih tinggi.

Pebriansyah Ariefana
Rabu, 10 Februari 2021 | 13:52 WIB
Banjir Bekasi Surut, Tapi Waspada Hujan Masih Tinggi dan Mengancam
Warga melewati banjir dengan perahu di Perumahan Bumi Nasio Indah yang terendam banjir di Bekasi, Jawa barat, Selasa (25/02). [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraBekaci.id - Banjir Bekasi surut, namun warga masih harus mewaspadai hujan dengan intensitas tinggi. Hal itu berdasarikan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Banjir di daerah itu mulai surut namun warga diminta untuk tetap waspada karena intensitas hujan masih tinggi.

Berdasarkan data terkini, hingga pukul 13.00 WIB, banjir yang sebelumnya meluas dari 12 menjadi 14 kecamatan kini tinggal menyisakan delapan kecamatan saja meski masih ada beberapa daerah yang ketinggiannya mencapai satu meter.

"Warga kami minta untuk tetap mewaspadai kondisi yang ada. Petugas masih terus bersiaga di lokasi," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bekasi Muhammad Said di Cikarang, Rabu (10/2/2021).

Baca Juga:Minta 5 Ribu Karung Pasir, Desa Pantai Bahagia Bekasi Cuma Terima Seribu

Said menyebut beberapa kecamatan masih memiliki ketinggian banjir mencapai satu meter yakni Babelan, Cabangbungin, Pebayuran, dan Muaragembong.

Di Kecamatan Muaragembong bahkan masih terdapat perkampungan yang terisolir lantaran akses jalan tertutup banjir.

Banjir parah lainnya, kata dia, terjadi di Kecamatan Cikarang Timur dengan ketinggian air 70 sentimeter dan Kedungwaringin 60 sentimeter. Di Kedungwaringin ada puluhan warga yang terpaksa mengungsi di pinggir rel kereta api.

Secara keseluruhan, banjir delapan kecamatan itu terjadi di 94 titik yang tersebar di 19 desa dan kelurahan. 10.955 warga turut merasakan dampaknya.

Dengan kondisi tersebut, Said menyatakan, status bencana banjir sudah mulai terkendali. Maka dari itu, pihaknya tidak menaikkan level kewaspadaan menjadi tanggap darurat bencana.

Baca Juga:Desa Pantai Bahagia Bekasi Langganan Banjir, Sekdes: Bosan Banget!

"Sedangkan kalau tanggap darurat itu diberlakukan apabila banjir melanda lebih dari setengah jumlah kecamatan yang ada, lebih dari setengah jumlah desa dan kelurahan yang ada. Dan terjadi secara masif. Saat ini masih siaga. Beberapa titik sudah mulai surut," kata Said.

Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja mengimbau warga tetap waspada karena Kabupaten Bekasi masih dilanda cuaca ekstrem.

Pihaknya telah melakukan sejumlah langkah penanggulangan banjir dengan menerjunkan petugas untuk membantu korban, ketersediaan logistik, serta pos kesehatan.

"Namun saya juga mengingatkan seluruh petugas agar tetap menerapkan protokol kesehatan, semisal di tempat pengungsian untuk mengendalikan penularan COVID-19," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini