Hampir Semua Daerah di Jabar Rawan Longsor, Warga Harus Waspada

Pemahaman dan kesadaran masyarakat untuk tetap waspada merupakan hal yang krusial dalam mengantisipasi bencana

Bangun Santoso
Minggu, 31 Januari 2021 | 12:26 WIB
Hampir Semua Daerah di Jabar Rawan Longsor, Warga Harus Waspada
Sebagai ilustrasi: penampakan lokasi bencana tanah longsor di Desa Blayu, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang. [FOTO: BPBD kabupaten Malang/Times Indonesia]

"Menurut saya masih banyak kerawanan di Jawa Barat, cuma banyaknya kejadian longsor tidak banyak korban, karena gerakan tanahnya lambat, contohnya rumahnya rusak retak, belah, tapi belum longsor," kata Sumaryono.

Selain itu, menurutnya 80 persen perisitiwa longsor itu dipicu oleh adanya hujan deras. Maka di musim hujan yang dipengaruhi fenomena La Nina ini, pemerintah maupun diminta mewaspadai adanya longsor di Jawa Barat.

Berdasarkan catatan PVMBG, dari seluruh 27 kabupaten dan kota di Jawa Barat, hanya tiga daerah yang tidak masuk ke wilayah berpotensi mengalami gerakan tanah. Tiga daerah itu, yakni Kabupaten Purwakarta, Kota Depok, dan Kota Tasikmalaya.

Namun, 24 kota dan kabupaten lainnya dinyatakan masuk ke dalam daftar wilayah berpotensi mengalami gerakan tanah. Mulai dari tingkat potensi gerakan tanah Menengah, Tinggi, hingga berpotensi menimbulkan Banjir Bandang.

Baca Juga:Hujan Deras, Tanah di Pesanggrahan Kota Batu Longsor

Sementara itu wilayah Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang yang dilanda longsor hingga menelan 40 korban jiwa itu masuk ke wilayah yang memiliki potensi gerakan tanah Tinggi. Kendati demikian, BPBD Jawa Barat saat ini hanya menetapkan 14 daerah kabupaten dan kota yang masuk ke dalam kategori bencana risiko Tinggi. Sedangkan 13 kabupaten dan kota lainnya masuk ke dalam kategori risiko bencana Sedang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini