Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Jum'at, 19 Juli 2024 | 10:37 WIB
Petugas kebersihan TPST Bantargebang bernama Waryanto (51), ditemukan tewas mengapung di saluran saluran penampungan air kantor TPST Bantargebang, Kota Bekasi, Rabu (17/7/2024) [Suara.com/Mae Harsa]

SuaraBekaci.id - Petugas kebersihan TPST Bantargebang bernama Waryanto (51), ditemukan tewas mengapung di saluran saluran penampungan air kantor TPST Bantargebang, Kota Bekasi, Rabu (17/7/2024) sore.

Waryanto diketahui kurang lebih sudah hampir 10 tahun bekerja di TPST Bantargebang. Di Bekasi dia tinggal seorang diri, sementara istri dan keluarganya tinggal di Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Waryanto tinggal di sebuah kontrakan yang tak jauh dari tempat kerjanya, tepatnya di Gang Mangga, Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi. Lingkungan tempat tinggalnya tergolong padat penduduk.

Namun, di mata warga sekitar Waryanto dikenal sebagai sosok yang pendiam dan tertutup.

Baca Juga: Gelagat Waryanto Diduga Korban Pembunuhan Sadis di Bantargebang: Sosok Pendiam dan Tertutup

“Iya emang pendiam, jarang ngobrol,” kata Sania, tetangga korban yang tinggal persis di samping kontrakan Waryanto kepada SuaraBekaci.id

Sania mengatakan, Waryanto sosok yang sangat tertutup, jangankan ngobrol untuk bertegur sapa saja jarang dilakukan oleh Waryanto selama bertetangga.

Petugas kebersihan TPST Bantargebang bernama Waryanto (51), ditemukan tewas mengapung di saluran saluran penampungan air kantor TPST Bantargebang, Kota Bekasi, Rabu (17/7/2024) [Suara.com/Mae Harsa]

Sebagai tetangga yang tinggal sangat berdekatan dengan Waryanto, Sania mengaku jarang bertemu dengan pria asal Blora itu.

Sania menyebut, sehari-hari Waryanto sibuk bekerja, biasanya berangkat pagi dan pulang pukul 4 sore. Aktivitasnya hanya pergi bekerja, dan sesekali keluar rumah hanya untuk mampir ke warung.

“Jarang ketemu saya, karena dia kerja dan jarang di luar juga kalau habis pulang kerja,” ucapnya.

Baca Juga: Terungkap! Ini Pekerjaan Pria yang Tewas dengan Gaya Eksekusi Mafia di Bekasi, Begini Pengakuan Saksi

Sania mengaku, selama tiga tahun bertetangga dengan Waryanto, dirinya tidak pernah melihat Waryanto dikunjungi teman atau keluarganya.

“Saya 3 tahun (tinggal di Gang mangga, Bantargebang) duluan bapak itu (Waryanto). Engga pernah lihat (keluarga Waryanto). Jarang sih liat orang datang kesini,” tutur Sania.

Sania menyebut, terakhir kali melihat Waryanto Senin malam. Saat itu Waryanto mengenakan baju berwarna merah.

Keesokan harinya, pada Selasa (16/7/2024) Sania mengatakan Waryanto sudah tak diketahui keberadaannya beberapa rekan kerjanya pun mencarinya. Nahas, pada Rabu (17/7/2024) sore, Waryanto sudah ditemukan tewas.

Terungkap! Ini Identitas Lekaki yang Tewas dengan Gaya Eksekusi Mafia, Begini Pengakuan Saksi [Suara.com/Mae Harsa]

Sebelumnya, Kanit Reskrim Polsek Bantargebang, AKP Sukarna, menyebut jasad Waryanto pertama kali ditemukan oleh warga berinisial T (28).

Saat itu, T bersama seorang temannya hendak memancing belut di tepi kali sekira pukul 16.00 WIB.

"Saksi T melihat ada tumpukan kaos mengambang diatas air sedang dimakan binatang biawak. Selanjutnya saksi melihat lebih dekat yangg ternyata yang mengambang di air tersebut adalah mayat manusia," kata Sukarna, Kamis (18/7/2024).

Jasad laki-laki itu ditemukan dengan kedua kaki dan kedua tangan terikat tali serta kepala ditutup dengan karung.

“Diduga korban pembunuhan," ucapnya.

Kasus tewasanya Waryanto kini masih didalami oleh tim gabungan Polda Metro Jaya, Polres Metro Bekasi Kota dan Polsek Bantargebang.

Kontributor : Mae Harsa

Load More