SuaraBekaci.id - Tiap wilayah di Bekasi, Jawa Barat memiliki sejarah dan ceritanya sendiri. Salah satu wilayah di Bekasi yang memiliki sejarah menarik di tempo dulu ialah Cabangbungin. Saat ini Cabangbungin salah satu kecamatan di Kabupaten Bekasi yang berbatasan dengan Kabupaten Karawang.
Di kecamatan Cabangbungin saat ini terdapat 8 kelurahan, yakni Jayabakti, Jayalaksana, Lenggahjaya, Lenggahsari, Setiajaya, Setialaksana, Sindangjaya dan Sindangsari. Wilayah yang saat ini memiliki luas 49.70 km3 ternyata memiliki sejarah panjang keberadaan Bekasi.
Tempo dulu, daerah ini menjadi pusat perdagangan. Hal ini tentu saja dipengaruhi letak geografis Cabangbungin. Wilayah ini terletak di sisi barat sungai Citarum. Seperti diketahui, masyarakat tempo dulu sangat bergantung pada aliran sungai untuk menjalankan aktivitasnya.
Masa itu, sungai Citarum menjadi tempat lalu lintas pelayaran ke sejumlah titik di Jawa Barat, utamnya kawasan Bekasi menuju ke pusat kota Batavia (Jakarta saat ini).
Mengutip tulisan Akhir Matua Harahap, saat Belanda atau VOC membangun kanal Citarum, Cabangbungin menjadi pintu gerbang pelayaran perdagangan. Pembangunan kanal Citarum ini memberikan akses mudah untuk menuju Batavia.
Semakin ramainya jalur perdagangan yang melintas di Sungai Citarum, hal ini membuat wilayah Cabangbungin menjadi lebih hidup yang kemudian dikenal sebagai salah satu pusat perdagangan.
Menariknya, asal muasal pemberian nama Cabangbungin itu sendiri tidak disertai dengan bukti primer. Menurut pemerhati sejarah Syarif Hidayat, tidak ditemukan asal muasal pemberian nama Cabangbungin.
“Awal mula adanya Cabangbungin itu tidak disebutkan hanya tertulis tanggal, hanya tertulis tahun saja, sekitar 1691 itu tertulis bahwa terdapat distrik yang namanya Cabangbungin," jelas Syarif Hidayat.
Dijelaskan Syarif, bahwa nama Cabangbungin sendiri berasal dari cerita terun temurun masyarkat lokal. Cerita itu memiliki narasi bahwa wilayah ini merupakan tempat pertemuan percabangan sungai yakni sungai Citarum.
Baca Juga: Kaum Pekerja Ungkap Beratnya Punya Tempat Tinggal, Prabowo-Gibran Janjikan Rumah Murah
Sementara kata Bungin kata Syarif memiliki arti delta atau sedimentasi hasil lumpur pasir dalam bahasa Sunda. Namun ditegaskan Syarif bahwa wilayah Cabangbungin ini sudah ada sejak awal abad ke-16 atau 17.
“Hanya saja kita belum tau kapan mulanya disebut Cabangbungin itu tidak ada tapi untuk penulisan distrik atau land dari bahasa Belanda, Cabangbungin itu sudah ada diawal abad ke 16 dan 17,” jelasnya.
Cabangbungin Jadi Awal Peradaban Sunda
Catatan sejarah lain mencatat bahwa wilayah Cabangbungin awalnya berdiri dari masyarakat yang tinggal di kawasan Kampung Kelapa Dua yang berbahasa Banten Cirebonan dan Kampung Kedung Cinde dengan masyarakatnya berkomunikasi dengan bahasa Sunda.
Penduduk kampung ini konon kebanyakan ialah para pejuang yang kalah dalam mempertahankan Jayakarta melawan pasukan VOC. Para pejuang yang kalah ini kemudian berpindah ke wilayah yang kini bernama Cabangbungin.
Syarif Hidayat menjelaskan bahwa bukti sejarah menunjukkan bahwa daerah Cabangbungin menjadi awal peradaban Sunda di Bekasi. Hal tersebut dapat dilihat dari situs purbakala yang terdapat di wilayah sekitarnya.
Berita Terkait
-
Kaum Pekerja Ungkap Beratnya Punya Tempat Tinggal, Prabowo-Gibran Janjikan Rumah Murah
-
UMK Kota Bekasi 2024 Rp5.343.430, Bisa Apa dengan Uang Segitu?
-
Weekend Ini Mau ke Mana? Yuk Cek Rekomendasi 5 Tempat Wisata Bekasi Terbaru
-
Viral Detik-detik Pelaku Begal Meraung Ketakutan Saat Dikepung Massa di Kranji Bekasi
-
Waspada! Modus Peredaran Uang Palsu di Bekasi dengan Modus Top Up, Pelaku Kabur Tinggalkan Rp500 Ribu
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Bekasi Gelar Pesona Nusantara dan Galang Dana untuk Korban Bencana Sumatera
-
Transformasi BRI: 130 Tahun Berjalan, Terus Membangun Inklusi Keuangan Berkelanjutan
-
Angkutan Motor Gratis Jelang Nataru KAI, Cek Rute dan Syaratnya di Sini!
-
BRI Perkuat Tanggap Bencana Banjir Sumatra Lewat BRI Peduli
-
Terbongkar! Ini Alasan Parkir di Polda Metro Jaya Wajib Bayar