SuaraBekaci.id - Penjabat (PJ) Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Triadi Machmudin memastikan bahwa esok hari, Kamis (30/11/2023), Pemprov Jabar sesuai dengan amanat undang-undang akan mengumumkan besaran kenaikan UMK 2024.
"Rekomendasi dari Dewan Pengupahan saya masih menunggu lengkapnya. (Tapi) besok akan diumumkan (UMK)," kata Bey seperti dikutip dari Antara, Rabu (29/11).
Sejumlah elemen buruh di wilayah Jawa Barat termasuk di Bekasi sejak beberapa hari terakhir turun ke jalan menuntut kenaikan UMK 2024.
Pada hari ini, sejumlah buruh pada Rabu pagi sudah bergerak untuk melakukan aksi unjuk rasa mengawal tuntutan kenaikan UMK 2024.
Di kawasan MM 2100, Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat dari unggahan Bekasi24jam--jaringan Suara.com, sejumlah buruh sudah mulai memenuhi jalan.
Informasi yang dihimpun, sejumlah elemen buruh di Kota Bekasi juga bakal turun ke jalan dengan titik konsentrasi di Pemkot Bekasi.
Sebelummya, Pemkot Bekasi berikan rekomendasi UMK 2024 naik 14,02 persen, yang artinya UMK Kota Bekasi 2024 diusulkan menjadi Rp5.881.434.
Sementara, Pemkab Bekasi untuk UMK 2024 memberikan rekomendasi sebesar 13,99 persen, yang artinya UMK Kabupaten Bekasi 2024 diusulkan menjadi Rp5.856.324. UMK Kabupaten Bekasi 2023 sendiri di angka Rp5.137.574,44.
Menurut Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, ada 3 komponen untuk formula upah minimum merujuk pada PP Nomor 51 tahun 2023, yakni Inflasi, Pertumbuhan Ekonomo dan Indeks Tertentu yang disimbolkan alfa.
Baca Juga: Viral Bapak-bapak Bersarung Ngamuk ke Massa Buruh yang Demo Kenaikan UMK Bekasi 2024
Bey Machmudin mengatakan bahwa Indeks Tertentu untuk UMK 2024 ialah kontribusi tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi dengan nilai tertentu dalam rentang 0,1 sampai dengan 0,3.
Penentuan nilai alfa ini harus mempertimbangkan produktivitas dan perluasan kesempatan kerja. "Formula yang diharapkan yang alfa 0,1 sampai 0,3," sebut Bey.
Sejarah Upah Minimum di Indonesia
Jika menilik ke belakang, penerapan upah minimum di Indonesia sebenarnya sudah mulai berlaku sejak tahun 1969. Di era Presiden Soekarno, sempat ditetapkan konsep KFM.
Apa itu konsep KFM? Konsep ini menjadi rumusan untuk perhitungan upah minimum kaum pekerja di masa itu. KFM singkatan dari Kebutuhan Fisik Minimum.
Konsep ini sudah dipersiapkan sejak 1956 lewat kesepakatan tripartit dan juga para ahli gizi untuk hitung upah minimum.
Tag
Berita Terkait
-
Viral Bapak-bapak Bersarung Ngamuk ke Massa Buruh yang Demo Kenaikan UMK Bekasi 2024
-
UMK Bekasi 2024 Diumumkan Besok? Ini 3 Komponen Perhitungannya
-
Jualan Sabu Bersama Kekasih, Wanita Muda di Karawang Terancam Hukuman Mati
-
Coba Blokade Jalan Teuku Umar, Demo Buruh Tuntut Kenaikan UMK 2024 di Cikarang Bersitegang dengan Polisi
-
Hari Ini Buruh Bekasi Kembali Turun ke Jalan, Kenaikan UMK 2024 Jadi Tuntutan
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
Terkini
-
Bekasi Gelar Pesona Nusantara dan Galang Dana untuk Korban Bencana Sumatera
-
Transformasi BRI: 130 Tahun Berjalan, Terus Membangun Inklusi Keuangan Berkelanjutan
-
Angkutan Motor Gratis Jelang Nataru KAI, Cek Rute dan Syaratnya di Sini!
-
BRI Perkuat Tanggap Bencana Banjir Sumatra Lewat BRI Peduli
-
Terbongkar! Ini Alasan Parkir di Polda Metro Jaya Wajib Bayar