Keluarga L Janjikan Rp2 Juta
Diana Novita mengatakan bahwa sebelum kasus ini masuk ke ranah hukum, ia melakukan mediasi dengan keluarga yang selengkat namun buntu.
Bahkan kata Diana, salah satu keluarga dari rekan Fatir tidak pernah meminta maaf langsung kepada dirinya. Permintaan maaf justru dilakukan hanya via WhatsApp.
“Permintaan maaf itu dari salah satu yang selengkat Fatir itu, sayangnya via WA ya,” ucapnya kepada SuaraBekaci.id beberapa waktu lalu.
Diana di Youtube Deddy Corbuzier kemudian menerangkan bahwa benar mediasi dengan keluarga yang selengkat itu tidak membuahkan hasil apapun.
Mediasi diminta Diana lewat Sukaemah sebagai wali kelas yang juga wakil kepala sekolah SDN Jatimulya 09, Tambun Selatan. Dalam mediasi itu, keluarga L sempat menjanjikan akan membantu biaya berobat Fatir, tapi hanya mau Rp200.000 selama 10 hari.
Mediasi itu dilakukan Diana setelah ia menjalani pemeriksaan kepada Fatir sempat tahap MRI. Hal ini ia lakukan agar bisa bicara dengan data, karena menurutnya maindset yang berkembang, Fatir cuma diselengkat.
"Saya maksa untuk bisa ketemu dengan keluarga si L. Saat mediasi pertama, dia (keluarga L) datang, ibu, bapaknya serta budenya yang mengerti medis," ujar Diana.
"Terjadi perdebatan di mediasi itu, budenya ini kan mengerti medis. Ada pembicaraan, 'ini kan ditanggung BPJS, yah operasi saja'," lanjut Diana.
Baca Juga: Diduga Korban Bullying, Dokter Ungkap Alasan Kaki Kiri Siswa SD di Bekasi Harus Diamputasi
"Saat itu pihak sebelah (keluarga L) menyanggupi biaya Rp200ribu, itu pun dibatasi 10 kali. Jadi Rp2 juta lepas. Uang itu pun tidak dikasih, hanya pembicaraan saja,"
Sukemah 'Tantang' Ibu Fatir
Sukaemah menurut pengacara ibu Fatir, Berto juga sempat bertanya perihal kasus tersebut. Pertanyaan itu dilontarkan ke Fatir oleh Sukaemah.
"Fatir, kamu ngomong ke mama kamu, ini diselesaikan secara kekeluargaan atau mau dilanjut," ucap pengacara Diana menirukan perkataan Sukaemah kepada Fatir.
"Wali kelas ngomong ke Fatir. Dia (Sukaemah) ngomong mau lanjut apa nggak, bilang sama mama kamu," tambahnya.
Fatir kata sang ibu tentu saja tidak mengerti maksud perkataan dari Sukaemah tersebut.
Tag
Berita Terkait
-
Diduga Korban Bullying, Dokter Ungkap Alasan Kaki Kiri Siswa SD di Bekasi Harus Diamputasi
-
Sesalkan Kasus Bocah SD di Tambun Jadi Korban Bully hingga Kaki Diamputasi, DPR: Kurang Etis Guru Anggap Cuma Candaan
-
Kaki Pelajar SD Bekasi Korban Bullying Diamputasi, Dokter Spesialis Ortopedi Ungkap Penyebabnya!
-
Kaki Diamputasi, Dokter Sebut Bocah SD Korban Bullying di Tambun Menderita Kanker Tulang Ganas
-
Klaim Gerak Cepat Usut Laporan Bullying Siswa SD di Bekasi, Polisi: Masih Penyidikan, Belum Ada Tersangka
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Bekasi Gelar Pesona Nusantara dan Galang Dana untuk Korban Bencana Sumatera
-
Transformasi BRI: 130 Tahun Berjalan, Terus Membangun Inklusi Keuangan Berkelanjutan
-
Angkutan Motor Gratis Jelang Nataru KAI, Cek Rute dan Syaratnya di Sini!
-
BRI Perkuat Tanggap Bencana Banjir Sumatra Lewat BRI Peduli
-
Terbongkar! Ini Alasan Parkir di Polda Metro Jaya Wajib Bayar