SuaraBekaci.id - Fatir Arya Adinata (12) siswa sekolah dasar negeri (SDN) Jatimulya 09, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, harus diamputasi bagian kaki kirinya. Fatir menjadi korban perundungan rekan-rekannya di sekolah.
Ibunda Fatir, Diana Novita mengungkap kaki anaknya itu harus diamputasi setelah sebelumnya mendapat luka di bagian lutut. Luka itu, kata Diana didapat sang anak setelah diselengkat oleh rekannya di sekolah.
Fatir disiagnosis mengalami kanker tulang. Diana memastikan, pihak dokter yang menangani putranya mengatakan bahwa kanker tulang yang dialami Fatir dipicu oleh peristiwa jatuhnya Fatir saat diselengkat temannya.
“Iya ada (penjelasan dokter), pemicunya (kanker tulang) karena terjatuh, benturan,” ucapnya kepada SuaraBekaci.id beberapa waktu lalu.
Terbaru di kasus ini, Diana Novita dan pengacaranya menjadi bintang tamu di kanal Youtube Deddy Corbuzier. Sejumlah fakta-fakta baru terungkap, salah satunya soal latar belakang keluarga L, rekan Fatir yang selengkatnya.
Latar belakang keluarga L
Latar belakang keluarga L, siswa SDN Jatimulya 09 yang selengkat Fatir sempat diungkap oleh Sukaemah. Wali kelas Fatir ini mengatakan hal itu kepada Diana Novita.
Diana menceritakan bahwa selang beberapa hari sang anak mengalami luka akibat diselengkat oleh rekannya, ia datang ke sekolah. Saat itu, Fatir sudah bersekolah setelah tiga hari tidak masuk akibat luka di kaki kiri.
Diana menjelaskan bahwa saat pertama datang ke sekolah, Sukaemah yang juga wakil kelapa sekolah tidak mempersilahkan Diana untuk duduk. Ia hanya mengatakan sudah mendapat cerita dari Fatir.
Baca Juga: Diduga Korban Bullying, Dokter Ungkap Alasan Kaki Kiri Siswa SD di Bekasi Harus Diamputasi
"Dia langsung, 'oh iya mama Fatir, saya sudah tahu ceritanya dari Fatir'," buka Diana.
Dilanjutkan Diana, Fatir pertama kali masuk ke sekolah memakai decker. Diana kemudian coba masuk ke ruang kelas untuk memberitahu kepada rekan-rekannya agar tidak bercanda karena kondisi Fatir saat itu.
Diana kemudian menyebut bahwa gesture Sukaemah seolah-olah memintanya untuk keluar ruang kelas. Di depan ruang kelas, Sukaemah sempat menyebut soal latar belakang keluarga L.
"Lalu badan dia (Sukaemah) menggiring saya untuk keluar ke ruang kelas. Di depan ruang kelas itu, dia bilang, 'iyalah pasti tahu diselengkat itu sakit, kan keluarga si L itu keluarga medis dan pasti ngerti hukum, mama Fatir'," ungkap Diana.
Pengacara Diana, Berto juga mengatakan bahwa seolah-olah keluarga si L sudah diketahui oleh wali kelas mengerti medis dan hukum.
"Framing yang dibangun itu percuma buat proses, mereka (keluarga L) ngerti medis, ngerti hukum," jelasnya.
Tag
Berita Terkait
-
Diduga Korban Bullying, Dokter Ungkap Alasan Kaki Kiri Siswa SD di Bekasi Harus Diamputasi
-
Sesalkan Kasus Bocah SD di Tambun Jadi Korban Bully hingga Kaki Diamputasi, DPR: Kurang Etis Guru Anggap Cuma Candaan
-
Kaki Pelajar SD Bekasi Korban Bullying Diamputasi, Dokter Spesialis Ortopedi Ungkap Penyebabnya!
-
Kaki Diamputasi, Dokter Sebut Bocah SD Korban Bullying di Tambun Menderita Kanker Tulang Ganas
-
Klaim Gerak Cepat Usut Laporan Bullying Siswa SD di Bekasi, Polisi: Masih Penyidikan, Belum Ada Tersangka
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Bekasi Gelar Pesona Nusantara dan Galang Dana untuk Korban Bencana Sumatera
-
Transformasi BRI: 130 Tahun Berjalan, Terus Membangun Inklusi Keuangan Berkelanjutan
-
Angkutan Motor Gratis Jelang Nataru KAI, Cek Rute dan Syaratnya di Sini!
-
BRI Perkuat Tanggap Bencana Banjir Sumatra Lewat BRI Peduli
-
Terbongkar! Ini Alasan Parkir di Polda Metro Jaya Wajib Bayar