SuaraBekaci.id - Sekolah bagi Totto-chan bukan hanya ruang yang berisi aktivitas rutin membosankan. Bagi Totto-chan, sekolah adalah rumah kedua, tempat nyaman dan aman yang membuatnya mendapat ilmu bermanfaat.
Rasa nyaman bersekolah dan mendapatkan ilmu bermanfaat yang dirasakan oleh Totto-chan tak lepas dari perangkat pendidikan di Sekolah Tomoe Gakuen.
Guru dan kepala sekolah di sekolah itu dengan segala keterbatasan yang dimiliki mampu menyulap ruang kelas jadi tempat ternyaman bagi anak didik menyerap ilmu pengetahuan.
Totto-chan dan rekan-rekannya mendapatkan rasa nyaman dan aman saat bersekolah. Padahal sebelum bersekolah di Sekolah Tomoe Gakuen, Totto-chan sempat beberapa kali dikeluarkan karena kelakuan isengnya.
Sifat iseng Totto-chan hingga beberapa kali dikeluarkan dari sekolah rupanya didasari berbagai faktor, salah satunya ketidakmampuan guru mendidik dan menguasai ruang kelas.
Gambaran di atas adalah review singkat buku karya Tetsuko Kuroyanagi, penulis dari Jepang yang menggambarkan bagaimana ia bersekolah saat kecil.
Buku Totto-chan bagi mereka menempuh studi ilmu pendidikan di tingkat universitas tentu sangat tidak asing. Buku Totto-chan menjadi panduan bagi mereka yang ingin menjadi seorang guru.
Bisa dibilang, apa yang digambarkan Totto-chan dalam bukunya itu adalah kondisi ideal bagi seorang murid mendapat pendidikan di sekolah.
Namun, faktanya belakangan sekolah bukan lagi jadi tempat nyaman bagi peserta didik. Budaya perundungan, bullying hingga aksi kekerasan fisik jadi momok bagi anak didik.
Baca Juga: Guru Bocah SD di Bekasi Anggap Bullying Bercanda, KPAI: Pengetahuannya Kurang
Budaya perundungan ini bahkan terkesan diwajarkan dan tidak ada solusi konkret dari pihak terkait. Terbaru, kasus perundungan dan aksi kekerasan fisik yang dialami oleh Fatir Arya Adinata (12).
Fatir adalah murid kelas VI SDN Jatimulya 09 Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Sekitar Februari 2023 lalu, Fatir bersekolah seperti biasa.
Kala itu, di jam istirahat, Fatir diajak oleh lima orang rekannya untuk jajan di kantin. Fatir menuruti ajakan lima rekannya itu. Entah, dengan alasan apa, satu dari lima rekannya itu dengan sengaja selengkat Fatir.
'Dukkk', lutut kaki Fatir keras mengenai lantai. Tangannya pun luka karena menahan berat badannya. Timbul memar di bagian lutut Fatir, ia meringis kesakitan.
Gelak tawa justru terdengar dari rekan-rekan Fatir melihat kondisi itu. Mereka sama sekali tak menolong Fatir.
Tak hanya menertawakan, rekan-rekan Fatir itu kemudian memintanya tak mengadukan hal itu kepada pihak sekolah.
Tag
Berita Terkait
-
Guru Bocah SD di Bekasi Anggap Bullying Bercanda, KPAI: Pengetahuannya Kurang
-
Kasus Bullying Siswi SMP di Depok Jadi Sorotan Dinas Pendidikan, Orang Tua Diminta Cek Hp Anak
-
Kasus Bullying Sampai Diamputasi Itu Bukan Bercanda Lagi
-
Viral Kaki Bocah SD Korban Bully Diamputasi, Respons Sang Guru Bikin Publik Geram
-
Bukan Anak Bodoh Jadi Dalih Wali Kelas SDN Jatimulya 09 Sebut Tak Ada Perundungan kepada Fatir yang Kakinya Diamputasi
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
BRI 130 Tahun: Jejak Raden Bei Aria Wirjaatmadja, Perintis Keuangan Rakyat Indonesia
-
BRI Berdayakan Ibu Rumah Tangga di Surakarta Jadi Pengusaha Fashion Premium
-
Misteri 4 Orang Tewas di Tol Tegal: Polisi Tunggu Hasil Forensik
-
BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun untuk Proyek Flyover Sitinjau Lauik
-
Terbongkar! Aksi Pencurian Mobil di Kawasan Industri Cikarang Libatkan Karyawan