Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Selasa, 03 Oktober 2023 | 16:33 WIB
Krishna Murti yang Viral Lagi Pasca Dokumenter Kopi Sianida: Sempat Jadi Idola Kaum Hawa hingga Ditawari Jadi Ketum PSSI (Facebook Krishna Murti)

SuaraBekaci.id - Sosok Kadiv Hubinter Polri, Irjen Pol Krishna Murti tengah jadi perbincangan publik pasca rilis film dokumenter "Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso" yang tayang di Netflix.

Sebelum namanya jadi sorotan publik di peristiwan pembunuhan Mirna, Krishna Murti sudah mendapat 'panggung' saat peristiwa terorisme di Sarinah pada 14 Januari 2016.

Mantan Kapolsek Penjaringan itu kembali viral sekarang pasca flim dokumenter Netflix. Publik mulai bersuara dan mengungkap pendapat mereka soal dugaan-dugaan kejanggalan di kasus tersebut.

Saat pembunuhan Mirna pada 2016, Krishna Murti saat itu menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya, salah satu anak buahnya adalah Ferdy Sambo.

Baca Juga: Kisah Harga Diri Irjen Krishna Murti Jatuh Gegara Jessica Wongso

Belakangan viral lagi pengakuan Jessica Wongso, wanita yang divonis bersalah sebagai pembunuh Mirna. Jessica mengaku bahwa Krishan Murti saat itu sampai bersumpah untuk menetapkannya sebagai tersangka.

Ferdy Sambo dan Kadiv Hubinter Polri, Irjen Pol Krishna Murti. [Ist]

"Saya di datangi Pak Krishna Murti (dalam tahanan). Dia bilang, ‘Saya turun ke tahanan sudah jatuhin harga diri saya’," kata Jessica kepada majelis hakim dalam persidangan pembunuhan Mirna seperti dikutip dari Suara.com

"Pak Krishna juga bilang, ‘Saya tandatangani surat penahanan kamu, bismillah saya mempertaruhkan jabatan saya demi Allah," beber Jessica.

Jessica Wongso kemudian menangis saat melanjutkan pengakuannya di sidang. Kala itu, ia mengatakan dipaksa oleh Krishna Murti untuk mengaku telah membunuh Mirna dengan kopi sianida.

Pengakuan dari Jessica ini menjadi pembicaraan publik di laman sosial media. Sosok Krishna Murti pun dikulik lebih dalam oleh netizen, soal rekam jejak dan sepak terjangnya sebagai polisi.

Baca Juga: Profil Fristian Griec, Jurnalis TV Diberi Secarik Kertas oleh Jessica Wongso, Isinya Tak Terduga

Sisi Sporty Krishna Murti

Pada kasus terorisme 2016 di Sarinah, Krishna Murti jadi sorotan karena ia salah satu polisi yang menembak mati pelaku. Saat itu, namanya mulai dieluk-elukkan publik, utamanya para kaum Hawa.

Krishna Murti dianggap sebagai polisi ganteng, postur tubuhnya tinggi besar dan terlihat sangat sporty. Kaum Hawa pun saat itu menggandrunginya.

Polisi kelahiran 15 Januari 1970 ini juga aktif bermain di laman sosial media dari Facebook, Instagram hingga Twitter. Di akun Twitter milknya, @krishna_bd, ia sempat bagikan postingan tengah menjaga stamina dan kebugaran tubuh.

Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti [suara.com/Welly Hidayat]

Seperti saat ia ungah foto tengah unjuk skill menggunakan sepeda BMX. "Kejayaan masa muda masih bisa dikerjakan saat ini musti sdh Kombes," kicau Krishna Murti kala itu.

Selain itu, Krishna Murti juga diketahui hobi olahraga golf. Di akun Facebook miliknya, ayah dua anak itu sempat unggah foto saat bermain golf.

"Kalau kamu gak bisa jaga badan, gimana mau jagain orang lain..??" tulis caption unggahan foto Krishna Murti di akun Facebook miliknya.

Selain doyan olahraga bersepeda hingga golf, Krishna Murti sempat ditawari oleh netizen untuk menjadi ketum PSSI.

Krishna Murti yang Viral Lagi Pasca Dokumenter Kopi Sianida: Sempat Jadi Idola Kaum Hawa hingga Ditawari Jadi Ketum PSSI (Ist)

Tawaran ini diungkap netizen setelah Krishna Murti sempat ditunjuk menjadi wakil ketua satgas anti mafia bola.

"Jadi ketum (ketua umum) PSSI minat ga pak?," tanya salah satu netizen diunggahan akun Instagram eks dosen Lemdikpol itu.

Mendapat pertanyaan itu dari netizen, Krishna Murti mengaku tidak tertarik. Ia lantas tegaskan hanya ingin jadi polisi baik.

"Ga minat, mau jadi polisi baik saja," jawabnya.

Saat menjadi wakil ketua satgas anti mafia bola, Krishna memimpin aparat untuk bongkar dugaan kasus pengaturan skor di kasus Vigit Waluyo.

Ia juga yang memimpin anggota satgas anti mafia bola menggeledah apartemen Joko Driyono, eks wakil ketua umum PSSI yang dinyatakan bersalah di kasus pengaturan skor.

Load More