Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Rabu, 09 Agustus 2023 | 08:02 WIB
Drama pengusiran penjajah di museum Perumusan Naskah Proklamasi,di Jakarta, Rabu (16/8).

SuaraBekaci.id - Nama Entong Tolo terdengar cukup asing di telinga sebagian masyarakat Bekasi. Padahal, ia sosok jawara legendaris yang dikenal dengan jiwa sosial yang tinggi.

Entong Tolo dikenal sebagai seorang bandit yang sangat dicintai masyarakat Bekasi. Ia rela bertaru nyawa merampok tuan tanah dan hasilnya dibagikan kepada warga pribumi yang menderita karena penjajah dan tuan tanah.

Kisahnya bermula pada masa kolonial Belanda atau sekitar akhir abad 19. Saat itu kondisi Batavia atau Jakarta dan sekitarnya termasuk Bekasi sedang dalam kondisi ketimpangan terutama pada sektor ekonomi.

Di mana pengusaha-pengusaha Belanda dan Cina menjadi penguasa atas tanah di Batavia dan sekitarnya. Selain menguasai tanah, para penguasaha inni juga eksploitasi penduduk pribumi.

Baca Juga: Barisan Wanita Pelacur dan Maling, Strategi Gila Indonesia Lemahkan Penjajah di Jogja

Kondisi ini membuat penduduk pribumi menderita. Tanah dikuasai para penguasaha, sementara tenaga mereka dikuras para tuanh tanah.

“Di Jabodetabek etnis Cina menguasai sebagian besar tanah di Bekasi dan Tanggerang. Kalau Eropa lebih cenderung di Bogor. Kalau Jakarta atau Batavia itu campur,” kata Sejarawan Ali Anwar, saat dihubungi SuaraBekaci.id, Selasa (8/8).

Atas dasar itu, muncul sejumlah jawara-jawara di sejumlah daerah, termasuk Bekasi, salah satunya bernama Entong Tolo. Jika kita mengenal sosok Si Pitung di Jakarta, Entong Tolo ibarat si Pitung dari Bekasi.

Pedagang yang Tersakiti

Menurut Ali, sampai saat ini belum diketahui apakah Entong Tolo itu merupakan nama asli atau hanya nama panggung saja. Sebab, sampai saat ini belum ditemukan arsip-arsip atau dokumen lainnya yang mecatat jelas biodata terkait jawara asal Bekasi itu.

Baca Juga: Cuma Ada di Indonesia, Asal Mula Gelar Haji Ternyata Akal-akalan Penjajah Belanda

“Tapi yang jelas di arsip-arsip maupun di koran itu disebutnya Entong Tolo saja,” ujarnya.

Load More