SuaraBekaci.id - Ketua Dewan Pendidikan Kota Bekasi, Ali Fauzi mengaku banyak masyarakat yang mengeluhkan soal sistem Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) online terutama pada jalur zonasi yang diduga terdapat kecurangan.
Dia menyebut, ketidaksesuaian PPDB online jalur zonasi dipengaruhi oleh ketidakjujuran orang tua soal titik koordinat tempat tinggalnya.
“Setelah kami telursuri kenapa seperti itu, larinya kepada kejujuran orang tua. Karena bukan rahasia lagi bahwa banyak ternyata calon siswa itu mendekatkan diri ke titik koordinat, mendekatkan diri ke sekolah tujuan,” kata Ali, saat ditemui di SMAN 2 Kota Bekasi, Selasa (11/7).
Meskipun ada cara yang bernama ‘family lain’ yang melegalkan terdaftarnya anggota keluarga di kartu keluarga lain .
Namun, menurutnya hal tersebut perlu perhatian khusus karena secara tidak langsung tindakan itu mengajarkan siswa untuk tidak jujur sejak dini.
“Harusnya gak boleh difasilitasi walaupun ada program family lain. Harusnya itu betul-betul diperhatikan oleh lingkungan. Sehingga anaknya sendiri ya diajarkan tidak jujur akhirnya kan,” ujarnya.
Saat ini pihaknya tengah fokus melakukan monitoring terhadap hasil PPDB online. Setelah tahap monitoring selesai, Ali mengatakan akan melakukan evaluasi dengan melibatkan Kepala Daerah dan instansi terkait.
“Nanti kami akan rapat kita evaluasi baik itu untuk KCD, Kepala Daerah, Kepala Dinas kita ada evaluasi pelaksanaan PPDB setiap tahun,” tandasnya.
Terpisah, salah satu orang tua siswa, Mita mengatakan bahwa sistem PPDB online jalur zonasi ini merugikan. Sebab, ternyata belakangan ini banyaknya temuan-temuan yang tidak sesuai.
Baca Juga: Daftar Ulang PPDB Jabar 2023, Ini Jadwal dan Dokumen yang Diperlukan
“PPDB begini agak merugikan juga, banyak khawatirnya ya bukannya suudzon, cuma kan kasihan yang dekat rumah, gak dapet. Sekolahnya juga kan gak banyak sekolah negeri di sini,” kata Mita.
Ia menceritakan, anak pertamanya tidak lolos PPBD jalur zonasi di 4 SMP Negeri terdekat di sekitar tempat tinggalnya. Saah satu yang paling dekat adalah SMPN 52 Bekasi, dengan jarak sekitar 600 meter.
“Terakhir saya ngecek tadi pagi di PPDB online, SMPN 52 tadi 400 meter (paling dekat). Keterima 65 (siswa) memang kuotanya si 65” kata Mita.
Ia mulanya tidak mempermasalahkan hal tersebut. Namun, setelah melihat berita yang beredar bahwa banyak masyarakat yang memiliki keluhan sama seperti dirinya, dia menduga bahwa ada kejanggalan pada hasil tersebut.
“Awalnya saya yaudahlah namanya bukan rezeki. Tapi setelah lihat berita ada kasus di Wali Kota Bogor, banyak KK fiktif, numpang KK doang. Nah itu saya agak curiga,” ujarnya.
Kendati demikian, dirinya tidak bisa berbuat banyak dan anaknya pun terpaksa harus masuk SMP swasta.
Berita Terkait
-
Daftar Ulang PPDB Jabar 2023, Ini Jadwal dan Dokumen yang Diperlukan
-
Masih Ditemuan Praktik Numpang KK di PPDB, Disdikpora DIY Buka Suara
-
Ombudsman DIY Soroti Carut Marut PPDB Sistem Zonasi, Mindset Orang Tua Tentang Sekolah Favorit Belum Berubah
-
Heboh Kejanggalan PPDB Online di Bekasi, Plt Wali Kota: Harus Ada Perbaikan Sistem Zonasi
-
ORI DIY Masih Temukan Praktik Numpang KK di PPDB 2023, Satu Rumah Ada 20 Anak
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
KPK Panggil Eks Sekdis CKTR Bekasi, Jejak Suap Proyek Makin Jelas?
-
Jelang Tahun Baru, Polisi Sita Petasan dan Belasan Botol Miras
-
BRI Raih Penghargaan Impactful Grassroots Economic Empowerment dalam Awards Impact Makers 2025
-
BRI Dukung La Suntu Tastio untuk Angkat Tradisi Lewat Produk Tas Tenun
-
BRI Luncurkan Fitur Reksa Dana di BRImo, Perluas Akses Investasi Digital Ritel