SuaraBekaci.id - Kisruh akses jalan warga perumahan Green Village Perwira, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat yang ditutup pagar beton oleh pemilik lahan belum temui titik terang.
Warga yang tertutup akses jalannya sebanyak 10 rumah berencana akan tempuh jalur hukum. Warga terdampak ini bakal laporkan PT Surya Mitratama Persada ke pihak berwajib atas dugaan penyeroboton tanah.
Upaya jalur hukum ini ditempuh karena warga menganggap pihak pengembang tidak memiliki itikad baik menyelesaikan persoalan di wilayah itu.
“Itu mafia tanah harus ditindak. Semuanya nanti akan saya bersihkan, kalau memang perlu ditindak kami akan upaya hukum baik perdata atau pidana,” kata kuasa hukum warga terdampak, Yanto Irianto, Kamis (6/7).
Nantinya, gugatan hukum pidana dan perdata yang dilayangkan warga terdampak tidak hanya menyasar pada pengembang saja.
Namun, bakal ada pihak-pihak lain yang dilaporkan karena diduga terlibat dalam penyerobotan lahan atau perizinan mendirikan bangunan di wilayah tersebut.
“Sementara ini ada 10 (akan dilaporkan) tapi gak bisa saya sebutkan. Yang jelas klien kami dirugikan oleh pengembang. Kalau pengembang kaya gini mesti di kandang. saya tidak main-main,” tegasnya.
Sementara, Ketua RW setempat, Yunus Efendi telah mencoba menghubungi pihak pengembang, namun tidak direspon.
“Saya sudah hubungi lewat telepon, tapi tidak diangkat. Kemudian saya WA (Whatsapp) juga tidak di balas,” kata Yunus, saat dihubungi Rabu (5/7).
Baca Juga: Akses Jalan Warga Green Village Ditutup Tembok Beton, Pemkot Bekasi Bakal Ambil Langkah Ini
Padahal, kata Yunus, nomor pengembang yang ia hubungi itu aktif. Terlihat dari tanda ceklis dua pada pesan yang ia kirim.
“Yang jelas itu ceklis dua dan itu sudah terkirim tadi malam. Berdering (saat di telepon) nomor itu aktif,” jelasnya.
Mengetahui upayanya tak dapat respon sama sekali, Yunus menilai bahwa pihak pengembang tidak memiliki itikad baik dalam persoalan tanah di wilayahnya.
Hal itu membuat dirinya mendukung penuh pihak warga terdampak yang saat ini tengah menempuh jalur hukum untuk mengatasi persoalan tanah tersebut.
Kontributor: Mae Harsa
Berita Terkait
-
Situasi Terkini Jelang Kick Off Persija vs Persib: Pengamanan Berlapis Disiapkan Aparat
-
Gemuruh di Langit Bekasi Jelang Kick Off Persija vs Persib Sore Nanti, Ada Apa?
-
Beda dengan Tangerang, Bareskrim Bongkar Modus Skandal Pagar Laut Bekasi: 93 SHM Digeser ke Laut
-
Tanggapan DPRD Jabar usai PT TRPN Bongkar Sendiri Pagar Laut Bekasi
-
Bongkar Praktik Oplos Gas Subsidi, Polisi Grebek 4 Lokasi di Bekasi, Jakbar dan Jaksel
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Dua Oknum Suporter Ditangkap di Laga Persija vs Persib, Kasus Apa?
-
3 Warga Bekasi Jadi Korban Keracunan Limbah Berbahaya, Begini Kronologisnya
-
ADB: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Beberapa Tahun Terakhir Didorong Konsumsi Pribadi yang Kuat
-
Gak Harus Ketemu, Ini Ide Kado Valentine yang Bisa Langsung Dikirim ke Pasangan
-
Misteri Wanita Lansia di Bekasi Tewas dengan Kaki Hingga Leher Terikat