Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Sabtu, 01 Juli 2023 | 20:15 WIB
Ilustrasi perampokan. (Shutterstock)

SuaraBekaci.id - Sebuah warung kopi atau warkop di Jalan Perjuangan Raya, Kelurahan Teluk Pucung, Bekasi Utara, disatroni maling pada Senin (26/6/2023) lalu. Aksi pencurian itu terekam kamera CCTV.

Pegawai warkop, Raffi (22) mengatakan, informasi adanya aksi pencurian itu pertama kali ia ketahui dari pemilik warung sebelah warkopnya, melalui pesan Whatsapp.

“Awalnya posisi warkop lagi tutup, kebetulan saat itu saya di WhatsApp pemilik agen minyak (disebelah warung), dibilangin sama dia, bahwasanya warung saya ini di bobol atau dijebol," kata Raffi. 

Tak berselang lama, Raffi langsung ke lokasi dan mendapati bahwa kondisi warkopnya sudah dalam kondisi terbuka. Beberapa barang juga diketahui hilang dari warkop itu.

Baca Juga: Mengaku Korban Perampokan Bersenjata Api, Warga Sragi Ini Ternyata Bohong

“Gas ilang, perkakas, bor satu set dan gerinda,” tutur Raffi.

Selain perabotan, Raffi menyebut sebuah drone SJRC F11 Pro 4K milik temannya yang juga merupakan salah satu pemilik dari warkop tersebut juga digondol maling.

“(Kerugian) lima juta ya termasuk drone. Uang tidak ada kalau closing selalu saya bawa,” ujarnya.

Pasca kejadian itu, pemilik warkop belum melaporkan peristiwa pencurian itu ke pihak kepolisian.

Justru kata Raffi, sang pemilik warkop malah membuat sayembara untuk masyarakat yang dapat menemukan pelaku yang telah membobol warkopnya.

Baca Juga: Motif Penodongan Pistol Bambang Rukminto Masih Misteri, Benarkah Murni Perampokan?

“Yang punya drone ini bikin sayembara, apabila bisa menemukan pelakunya atau drone nya itu akan dikasih uang tunai sebesar Rp1 juta,” jelasnya.

Raffi menyebut, pemilik warkopnya menilai dengan melakukan sayembara penemuan pelaku akan lebih mudah, karena diperkirakan kemungkinan besar pelaku bakal menjual drone ke situs online.

“Kenapa ngadain sayembara kaya gini, karena menurut kami kemungkinan besar barang bakal dijual kembali di marketplace, jadi lebih gampang nemuin barang itu," jelasnya. 

Sebelumnya, geram dengan aksi begal yang tak kenal pandang bulu itu, muncul sayembara tangkap begal Bekasi. Kepala Desa Burangkeng, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, Nemin bin Sain mengadakan sayembara untuk menangkap begal dengan iming-iming hadiah uang tunai.

"Barang siapa yang bisa menangkap begal jalanan saya kasih hadiah Rp10 juta," kata Kepala Desa Burangkeng Nemin bin Sain di Kabupaten Bekasi.

Menurut Nemin, sayembara tangkap begal ini karena kondisi gangguan keamanan dan ketertiban pelaku penjahat jalanan ini sudah sangat membuat resah warga.

Sosiolog dari Universitas Islam 45 Bekasi, Andi Sopandi menilai adanya fenomena sayembara penangkapan begal itu disebabkan karena kasus pembegalan yang terjadi secara berulang-ulang tidak diatasi dengan baik oleh pihak yang berwenang.

“Kasus pembegalan yang berulang-ulang dan tidak diatasi juga tidak ada solusi baik oleh penegak hukum, pemerintah maupun masyarakat,” kata Andi kepada SuaraBekaci.id.

Kondisi ini akhirnya membuat masyarakat menilai bahwa upaya yang selama ini dilakukan untuk memberantas aksi begal tidak cukup untuk membuat pelaku begal merasa jera.

Kontributor: Mae Harsa

Load More